Pekanbaru, Merdekapos.com – Pemilihan Gubernur (PilGub) Selalu menjadi momen penting dalam menentukan arah pembangunan provinsi, untuk saat ini sejumlah tokoh sudah bermunculan sebagai kandidat kuat pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Riau untuk periode 2024-2029 yang digelar November mendatang.
Sebagian nama – nama tersebut sudah memiliki calon pasangannya untuk maju bersaing di pilkada 2024 nanti, namun ada juga yang masih mencari calon Gubernur Riau untuk mendampingi
Berikut profil calon gubernur dan wakil gubernur yang berpeluang terlibat dalam perebutan kursi Riau 1 dan Riau 2 pada Pilkada 2024:
- Syamsuar
Drs. H. Syamsuar, M.Si (sumber: internet)
Ia menjabat sebagai Gubernur Riau periode 2019-2024, yang mana ia mengundurkan diri lebih awal karena ikut serta dalam pemilihan anggota DPR RI sebelumnya. Selain menjabat gubernur sebelumnya, Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Riau ini dinilai akan mencalonkan diri untuk kedua kalinya karena menambah jumlah perolehan suara anggota DPR Provinsi Riau dari yang pertama dan kedua. daerah pemilihan Legislatif di Provinsi Riau. Meski gagal memenangkan Pemilu Legislatif di Provinsi Riau, ia tetap mampu menambah perolehan suara anggota Partai Golkar. Karya Syamsuar bermula dari biokrasi. Sebelumnya ia menjabat Wakil Bupati Siak dan kemudian menjabat Bupati Siak selama dua periode. Pada tahun 2019, pasangan ini bersama Edy Natar Nasution memenangkan Pilkada Kabupaten Riau yang didukung oleh PAN, Nasdem, dan PKS. Syamsuar turut serta menjadi anggota DPR RI daerah pemilihan I pada Pemilu Legislatif 2024. Ia mempertahankan posisinya di kursi parlemen Senayan dari Partai Golkar.
- Abdul Wahid, ketua DPW Partai Kebangkitan (PKB)
H. Abdul Wahid, S.Pd.l. M.Si (sumber: internet)
Hingga kini, politikus muda asal Indragiri Hilir ini menjadi satu-satunya tokoh di Riau yang konsisten menyatakan ingin ikut serta dalam Pilgub Riau 2024. Memasang iklan berukuran besar di beberapa lokasi di Riau merupakan indikasi dari hal ini. Pada pilkada mendatang, Abdul Wahid akan berusaha menantang Syamsuar. Abdul Wahid merupakan anggota Partai Demokrat Republik Indonesia yang juga terpilih menjadi Wakil Ketua Badan Legislatif Partai Demokrat Republik Indonesia. Selain itu, ia juga pernah dua periode menjadi anggota DPRD Riau, ia terkenal blak-blakan mendukung kepentingan pemerintah Riau agar mendapat perhatian pemerintah. Tak disangka, pria kelahiran 21 November 1980 yang akrab dengan Ustaz Abdul Somad ini berhasil meraih suara terbanyak dalam pemilihan anggota DPR RI di Kongres Kabupaten Riau karena prestasinya. Selain kembali menduduki kursi DPR RI, Wahid juga sukses membesarkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Riau. Partai ini mengutus dua delegasi ke DPR, dan diharapkan menguasai 8 kursi di DPRD Riau.
- Eddy Natar Nasution, mantan Gubernur Riau yang masih bertugas selama periode 2019-2024.
Brigadir Jendral TNI H. Edy Afrizal Natar Nasution, S.I.P (sumber: internet)
Sebelum dilantik menjadi Gubernur Riau kurang dari tiga bulan sebelumnya, Edy Natar sebelumnya menjabat Wakil Gubernur. Hal ini menjadikannya orang pertama di Riau, karena Syamsuar diberhentikan sebagai kepala daerah untuk ikut serta sebagai calon anggota DPR RI daerah I Golkar. Pria kelahiran 29 Mei 1961 ini menjabat komando TNI Angkatan Darat Korem 031/Wirabima/Riau sebelum menjabat Wakil Gubernur Riau pada pemilu 2019. Edi memperoleh gelar militer dari Akademi Militer pada tahun 1984, dan gelar sipil dari Universitas Debrecen pada tahun 1998.
- Zukri Mirsan adalah kandidat yang tidak boleh diabaikan pada Pemilu Gubernur Riau 2024.
H. Zukri Misran ( sumber: internet)
Zukri tidak hanya mengepalai kabupaten di Pelalawan, tapi juga Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Riau. Dengan tangan dinginnya, Partai PDIP berhasil meraih kesuksesan pada Pilkada Provinsi Riau tahun 2014 dan berhasil menggulingkan kendali Partai Golkar di seluruh Provinsi Riau. Zukri adalah anggota dewan provinsi Riau, dan terpilih sebagai wakil ketua dewan sebelum mengambil alih peran gubernur Pelalawan.
- SF Hariyanto adalah nama keempat yang memiliki peluang untuk maju dalam Pilkada Gubernur Riau pada tahun 2024
SF Hariyanto (sumber: internet)
Sekretaris Daerah Provinsi Riau yang menjabat sejak tahun 2021 ini bisa dikatakan sangat paham dengan struktur birokrasi pemerintahan Provinsi Riau. Sebelum menjadi ASN pada tahun 1987, SF Hariyanto mengawali karir profesionalnya sebagai pegawai honorer. Alumni Teknik Sipil UIR dan magister UII ini sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR Riau dan Kepala Badan Pendapatan Daerah Riau. Ia kemudian pindah ke pemerintahan di Jakarta sebagai Menteri.
- Alfedri , Dirumorkan bahwa ia akan maju dalam Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.
Drs. H. Alfedri, M.Si ( sumber: internet)
Kemenangannya atas pembangunan di Riau bisa menjadi katalis bagi dirinya untuk ikut serta dalam pilkada berikutnya. Alfedri lahir pada tanggal 27 Maret 1967. Menyelesaikan pendidikan di APDN di Pekanbaru pada tahun 1989, memperoleh gelar sarjana di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) pada tahun 1991-1995, dan memperoleh gelar magister pada tahun 2003-2005 di Riau. Universitas. Selama bergabung dengan ASN, Alfedri berperan sebagai Kepala SMAN 1 Minas, Kepala Dinas mina, dan Kepala Kecamatan Tualang. Ia kemudian menjabat sebagai Direktur Keuangan Pemerintah Kabupaten Siak dan Ketua DPPKAD Siak. Pada 2011, Alfedri turut serta dalam pelantikan Wakil Gubernur Siak, Syamsuar. Selain itu, sejak tahun 1999 hingga sekarang, beliau menjabat sebagai Bupati Siak. Alfedri juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pusat Partai Amanat Nasional (DPW) Provinsi Riau.
- Kasmarni menjadi bupati perempuan pertama di Provinsi Riau setelah memenangkan Pilkada Kabupaten Bengkalis pada tahun 2020 bersama wakil bupati Bagus Santoso.
Kasmarni, S.sos, MMP (sumber: internet)
Pasangan ini dilantik pada 26 Februari 2021. Kasmarni merupakan istri mantan penguasa Bengkalis Amril Mukminin. Dia sebelumnya menjabat sebagai pegawai negeri sebelum mengambil alih kepemimpinan di wilayah minyak. Wanita kelahiran 14 November 1974 ini merupakan lulusan Sarjana Administrasi Niaga dari Universitas Riau dan Sarjana Teknik dari Universitas Teknologi Surabaya. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Bengkalis serta Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Belakangan di kecamatan pinggir, Kasmarni diusung sebagai calon gubernur atau wakil gubernur Riau pada pemilu 2024. Biaya untuk mendapatkan dukungan adalah besarnya jumlah suara perempuan yang ia miliki. Selain itu, perempuan yang menjadi anggota Partai PDIP ini juga berhasil meraih prestasi pada pemilu legislatif di wilayahnya baru-baru ini.
- Syahrul Aidi Maazat seorang politisi muda dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), adalah kandidat berikutnya.
Dr. H. Syahrul Aidi Maazat, L.c, M,A (sumber: internet)
Syahrul Aidi merupakan politikus DPR RI dari daerah pemilihan Riau II. Di Senayan, suaranya cukup mengadvokasi kepentingan masyarakat Riau, termasuk upaya mereka untuk membebaskan Palestina dari penjajah Israel yang mengambil alih tanahnya. Ia menjadi anggota DPRD Kabupaten Kampar selama dua periode, mulai tahun 2009 hingga 2014. Syahrul Aidi merupakan calon anggota DPR RI dengan perolehan suara terbanyak pada pemilu 2024. Syahrul Aidi terpilih menjadi anggota setiap jamaah karena tugasnya sebagai khatib. Ya, Syahrul Aidi adalah seorang pelajar. Instansi lain yang mendapat pengakuan signifikan adalah Pondok Pesantren Al Hidayah Islamic Center, Kampar, Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, dan Universitas Al-Bayt Jordan. Dia adalah bagian dari staf di lembaga-lembaga ini.
- Achmad anggota DPR RI dari daerah pemilihan Riau 1, adalah kandidat selanjutnya.
DR. H. Achmad, M.Si ( sumber: internet)
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Bupati Rokan Hulu selama dua periode, periode pertama pada tahun 2006-2011, dan periode kedua pada tahun 2011-2016. Dia merupakan politisi senior di Partai Demokrat. Acmad mendokumentasikan berbagai keberhasilan selama memimpin Negeri Seribu Suluk, mulai dari pembangunan infrastruktur dan reformasi administrasi daerah. Selain itu, proyek yang paling digemari adalah pendirian Masjid Agung Islamic Center di Pasir Pengaraian, yang merupakan tujuan wisata religi. Bahkan, pada Pilgub Riau 2013, Achmad ikut serta dalam kontestasi Gubernur Rohul dan Pilgub Kepulauan Meranti tahun 2013. Saat ini ia menjabat sebagai Bupati Kepulauan Rohul dan Ketua Partai Demokrat setempat. Namun pasangan Annas Maamun-Arsyaduliandi Rachman kemudian berjaya atas mereka.
- Septina Primawati seorang politisi perempuan, adalah kandidat terakhir.
Dra. Hj. Septina Primawati, M.M (sumber: internet)
Ia tergabung dalam Partai Golkar di DPRD Provinsi Riau. Karir politiknya cukup menarik karena ia merupakan Ketua DPRD Provinsi Riau pertama dan juga satu-satunya perempuan yang menjabat di legislatif. Septina merupakan istri Rusli Zainal yang sebelumnya menjabat Gubernur Riau dua periode. Ismail Suko adalah warga negara Riau yang lahir pada tanggal 21 September 1961 di Jakarta, Indonesia. Beliau meneliti di Taman Indria Jakarta pada tahun 1967, SD Negeri 3 di Pekanbaru pada tahun 1973, SMP di Pekanbaru pada tahun 1976, dan SMA pada tahun 1980. Beliau memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Riau (FE Unri) pada tahun 1986, kemudian meraih gelar Master dari universitas yang sama pada tahun 2000. Beliau mengajar di sekolah FE Unri pada tahun 1987-2013.
Siapa yang mempunyai peluang menang terbesar? Mengidentifikasi calon pemenang Pilgub Riau tentu tidaklah mudah.
- Popularitas dan Elektabilitas: Gubernur Syamsuar dan mantan gubernur Arsyadjuliandi Rachman memiliki keunggulan dari segi popularitas.
- Jaringan Politik: Tokoh dengan jaringan politik luas seperti Lukman Edy dan Septina Primawati memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan dukungan lintas partai.
- Prestasi dan Rekam Jejak: Tokoh yang memiliki rekam jejak prestasi yang jelas seperti Herman Abdullah dan Mursini dapat menarik pemilih berdasarkan bukti nyata hasil kerja mereka.
Proses pemilihan gubernur dianggap sebagai suatu dinamika yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kampanye, isu-isu yang muncul, dan perubahan preferensi pemilih. Alhasil, seluruh tokoh di atas masih mampu merebut hati masyarakat Riau dan memenangkan pemilihan gubernur mendatang.
Laporan Oleh Dipa