Merdekapos.com, Jakarta –Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akhirnya akan menyampaikan sikap resmi pemerintah terkait kebijakan tarif timbal balik yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Rencananya, pernyataan ini akan disampaikan langsung oleh Prabowo pada Selasa siang (8/4) dalam sebuah acara bersama Bank Mandiri sekitar pukul 13.00 WIB.
Isu tarif dari AS ini memang bikin banyak negara kelimpungan, termasuk Indonesia. Namun alih-alih terpancing untuk membalas dengan tindakan serupa, pemerintah Indonesia memilih untuk tetap tenang dan mengedepankan diplomasi.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Presiden Prabowo telah memberi mandat kepada dirinya, Menteri Luar Negeri Sugiono, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memulai proses negosiasi dengan pihak Amerika Serikat.
“Presiden memberi arahan untuk merespons persoalan ekonomi, terutama yang menyangkut tarif, lewat jalur diplomasi,” kata Airlangga ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Senin (7/4).
Rencananya, tim negosiator Indonesia akan berhadapan langsung dengan pejabat dari U.S. Department of Commerce dan U.S. Trade Representative (USTR). Meski tanggal pastinya masih dirahasiakan, Airlangga menyebut pemerintah sedang menyiapkan surat resmi yang akan dikirim ke pihak Amerika sebagai langkah awal.
Yang menarik, Indonesia ternyata nggak sendiri. Negara-negara ASEAN juga sepakat untuk mengambil sikap serupa. Mereka satu suara, menghadapi tarif dari AS bukan dengan emosi, tapi dengan duduk bersama dan berbicara baik-baik.
“ASEAN sepakat tidak akan mengambil langkah retaliasi. Kita utamakan negosiasi,” tegas Airlangga.
Langkah ini cukup menunjukkan karakter pemerintahan saat ini, tenang tapi sigap. Alih-alih langsung terpancing provokasi tarif, Indonesia justru memilih jalur dialog yang rasional. Selain itu, pendekatan ini bisa jadi strategi yang lebih cerdas untuk menjaga stabilitas hubungan dagang di tengah ketegangan yang mulai muncul.
Dengan pilihan negosiasi ini, pemerintah berharap tidak hanya bisa meredam dampak ekonomi domestik, tapi juga memberi sinyal bahwa Indonesia tetap menjunjung tinggi kerja sama global yang sehat.
Sekarang tinggal tunggu seperti apa isi pernyataan resmi dari Presiden Prabowo siang ini. Satu hal yang pasti, Indonesia memilih tetap waras dan santai menghadapi situasi yang mulai panas.
Laporan oleh Asih