Merdekapos.com, Jakarta – Dalam kurun waktu 100 hari sejak dilantik, Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi telah meluncurkan serangkaian program strategis untuk mengembalikan marwah koperasi di Indonesia. Penunjukan Budi Arie oleh pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan dapat menjadikan koperasi sebagai soko guru ekonomi bangsa, sesuai dengan amanat Pasal 33 UUD 1945.

Program Strategis untuk Revitalisasi Koperasi

Salah satu langkah utama yang diambil adalah digitalisasi koperasi. Melalui inisiatif ini, Kementerian bertujuan untuk memperbaiki ekosistem koperasi agar lebih menarik bagi masyarakat. Saat ini, hanya sekitar 27 juta orang yang menjadi anggota koperasi di Indonesia, jauh tertinggal dibandingkan dengan 125 juta anggota koperasi di Amerika Serikat. Digitalisasi diharapkan dapat menarik lebih banyak anggota dan meningkatkan partisipasi masyarakat.

Selain itu, program rebranding dan revitalisasi koperasi juga menjadi fokus utama. Budi Arie berkomitmen untuk memperbaiki citra koperasi yang sempat tercoreng oleh praktik pengelolaan yang buruk. Dengan pendekatan dari hulu ke hilir, koperasi diharapkan dapat kembali berkontribusi pada kesejahteraan anggota dan masyarakat secara lebih luas.

Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM)

Penguatan SDM koperasi juga menjadi perhatian. Kementerian mengusulkan program sarjana penggerak koperasi yang akan memanfaatkan lulusan perguruan tinggi untuk meningkatkan tata kelola koperasi. Selain itu, kampus-kampus dengan latar belakang koperasi direncanakan untuk dijadikan Badan Layanan Umum (BLU) Kemenkop, sebagai langkah strategis untuk memperkuat SDM di sektor ini.

Dukungan Modal Melalui LPDB

Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) menjadi salah satu instrumen penting dalam mendukung pengembangan koperasi. Dengan dana sebesar Rp 16,8 triliun, LPDB diharapkan dapat memberikan dukungan modal yang tepat sasaran, meminimalkan risiko, dan mendorong pertumbuhan badan usaha koperasi.

Inovasi Bank Koperasi Digital

Tidak kalah penting, gagasan tentang Bank Koperasi Digital juga diperkenalkan. Sebagai pengganti fungsi Bank Bukopin, bank koperasi digital ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara koperasi dan anggota. Di negara-negara maju, bank koperasi telah menjadi kekuatan ekonomi yang signifikan. Harapannya, penerapan model ini di Indonesia dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan serangkaian program yang telah dirumuskan, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menunjukkan komitmen untuk mengembalikan koperasi sebagai lokomotif pembangunan ekonomi nasional. Dukungan masyarakat dan kolaborasi antara pemerintah dan koperasi sangat diharapkan untuk mencapai tujuan ini.

Selamat bekerja, Pak Menteri! Semoga koperasi bangkit dan Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.

Laporan oleh dipa

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version