Merdekapos.com, Pekanbaru –Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tengah berupaya mengatasi banjir dengan melakukan normalisasi sungai dan drainase sebagai langkah penanganan jangka pendek.

Pj Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, menyampaikan bahwa pengerukan sungai telah dimulai di beberapa wilayah. Salah satu penyebab banjir yang ditemukan adalah pendangkalan sungai, sehingga air meluap dan menggenangi permukiman warga.

“Saat ini, pengerukan di Sungai Sail masih berlangsung menggunakan ekskavator amfibi. Sedimen yang menumpuk mencapai 1,5 hingga 2 meter, menyebabkan air sungai meluap,” ujar Zulhelmi pada Selasa (4/3/2025).

Ia menjelaskan bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pekanbaru juga telah melakukan normalisasi di Sungai Sibam dan Sungai Air Hitam. Pendangkalan sungai serta drainase yang tidak optimal membuat air meluap saat hujan deras turun. Oleh karena itu, tim dari Dinas PUPR terus melakukan pengerukan secara berkala.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru, hujan memang tidak turun dalam dua hari terakhir di Pekanbaru. Namun, curah hujan tinggi di daerah hulu, seperti Tapung, menyebabkan air mengalir ke Sungai Siak dan anak-anak sungainya, yang kemudian berdampak pada Pekanbaru.

Menurut Zulhelmi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pekanbaru telah menetapkan penanganan banjir sebagai salah satu prioritas utama pemerintah kota tahun ini. Pemko Pekanbaru juga telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera III (BWSS III) untuk mengatasi banjir di wilayah utara kota.

Pria yang akrab disapa Ami ini mengungkapkan bahwa program penanganan banjir mendapatkan alokasi dana dari APBN sebesar Rp 86 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk perbaikan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) guna mengurangi risiko banjir di masa mendatang.

Laporan oleh Nita

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version