Merdekapos.com, Pekanbaru – Hari ini harga emas logam mulia antam mengalami penurunan yang sangat jauh setelah sehari mengalami kenaikan di harga Rp. 25.000/gram
Turunnya harga emas di hari Jumat , awal bulan november jatuh sebanyak Rp. 20.000/gram menjadi Rp 1.547.000/gram
Menurut pantauan merdekapos, bahwa harga emas antam pada rekor sebelumnya tercatat memecahkan rekor di harga Rp 1.567.000/gram
Tidak hanya harga emas antam yang turun, untuk harga emas buybuck juga ikut mengalami penurunan Rp 20.000 menjadi Rp. 1.399.000/gram
Apa itu harga buybuck? Harga buybuck adalah harga yang berlaku ketika kita menjual emas kepada gerai Logam Mulia. jadi, jika anda ingin menjual emas, maka gerai antam akan membelinya dengan harga tersebut.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2017, bahwa pembelian emas batangan akan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9%.
Sementara, jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah sebesar 0,25% maka harus melampirkan NPWP untuk melakukan proses transaksi jual beli.
Namun untuk transaksi buyback, PPh 22 akan dikenakan sesuai PMK Nomor 34 Tahun 2017. Penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nilai di atas Rp 10 juta akan dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen bagi pemegang NPWP dan 3 persen bagi yang tidak memiliki NPWP
Berikut rincian harga emas antam hari ini di 1 November 2024:
- Emas Antam 0,5 gram: Rp 823.500
- Emas Antam 1 gram: Rp 1.547.000
- Emas Antam 2 gram: Rp 3.034.000
- Emas Antam 3 gram: Rp 4.526.000
- Emas Antam 5 gram: Rp 7.510.000
- Emas Antam 10 gram: Rp 14.965.000
- Emas Antam 25 gram: Rp 37.287.000
- Emas Antam 50 gram: Rp 74.495.000
- Emas Antam 100 gram: Rp 148.912.000
- Emas Antam 250 gram: Rp 372.015.000
- Emas Antam 500 gram: Rp 743.820.000
- Emas Antam 1.000 gram: Rp 1.487.600.000
Kenapa harga emas sering naik turun? Berikut beberapa faktor yang sudah merdekapos rangkum terkait mempengaruhi harga emas antam yang harus kamu perhatikan sebelum melakukan investasi.
1. Permintaan dan Penawaran (Demand and Supply)
Permintaan dan penawaran emas menjadi faktor pendukung naik turunnya harga logam mulia dunia. Saat permintaan logam mulia naik, harganya pun akan melonjak naik.
Di awal pandemi COVID-19 di tahun 2020, terdapat penurunan secara drastis demand dan supply yang mengakibatkan ketidakpastian ekonomi meningkat secara signifikan yang membuat harga emas dalam USD naik sekitar 27% dan harga emas dalam Rupiah naik sekitar 19%.
Hal ini pun terlihat pada akhir 2023 hingga awal 2024, harga emas naik mencapai All Time High. Permintaan terhadap logam mulia naik saat terjadinya konflik geopolitik Rusia-Ukraina di tahun 2023 dan konflik Israel-Iran serta Israel-Palestina di awal tahun 2024.
Banyak orang mengamankan asetnya ke instrumen logam mulia sehingga permintaan melonjak naik. Oleh sebab itu, harganya cenderung tinggi saat krisis atau terjadinya ketidakstabilan ekonomi.
2. Ketidakpastian Pasar (Uncertainty)
Dalam ketidakpastian kondisi ekonomi dunia dan adanya konflik geopolitik, harga saham dan obligasi tertekan karena investor beramai-ramai mengurangi portofolio surat berharga dan mengamankan asetnya di emas. Oleh sebab itu, harga emas naik secara signifikan.
Banyak orang yang memilih logam mulia untuk mengamankan asetnya karena emas terkenal dengan aset safe haven.
Emas adalah kelas aset yang dapat digunakan sebagai bumper atau penyangga dari penurunan harga portofolio saham atau reksa dana pada saat krisis.
Hal ini dikarenakan kinerja emas dalam kondisi normal lebih tinggi dari inflasi. Selain itu, volatilitasnya lebih rendah dari volatilitas harga portofolio saham atau reksa dana saham. Kenaikan harga emas saat krisis dapat menekan kerugian yang berasal dari portofolio saham.
3. Harga Emas dalam USD
Apakah dolar mempengaruhi harga emas? Ya! Sekitar 70% emas global ditransaksikan menggunakan mata uang USD.
Oleh sebab itu, dolar sangat berpengaruh terhadap harga logam mulia dunia. Saat harga emas dalam USD naik, umumnya nilai dari emas dalam Rupiah juga akan naik.
4. Nilai Tukar USD terhadap Rupiah
Seringkali, saat emas dalam USD mengalami penurunan, tetapi dalam Rupiah relatif tidak ikut turun. Saat nilai Rupiah melemah terhadap USD atau nilai USD menguat terhadap Rupiah, konversi USD ke Rupiah tidak membuat emas ikut turun.
Seringkali, saat harga emas dalam USD mengalami kenaikan tetapi kenaikan emas dalam Rupiah tidak setinggi dalam USD. Hal tersebut terjadi karena pada saat yang bersamaan Rupiah mengalami penguatan terhadap USD.
Pelemahan Rupiah terhadap USD cenderung membuat nilai emas dalam Rupiah naik.
5. Kebijakan Moneter US Federal Reserve
Pada tahun 2008, US Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat, sepanjang tahun 2008 menurunkan US Fed Rate dari 4,25% pada awal tahun 2008 menjadi 0,25% pada bulan November 2008.
Harga emas meningkat tajam sekitar 60% dalam setahun sejak November 2008 dan sekitar 170% dalam waktu 3 tahun.
Pada awal tahun 2020, US Fed menurunkan bunga dari 1,75% pada bulan Januari menjadi 1,00% di bulan Februari dan menjadi 0,25% pada bulan Maret 2020. Sejak itu nilai emas naik sekitar 17% dalam waktu 6 bulan.
Sejak awal 2024, Bank of America pun memproyeksikan harga emas akan terus naik seiring dengan potensi penurunan US Fed Rate.
Lalu, kapan waktu beli emas murah? Sekarang adalah waktu terbaik beli emas karena nilainya akan terus naik dalam jangka panjang.
Laporan oleh dipa