Merdekapos.com, Pekanbaru – Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mulai menguat 12 poin atau plus 0,08 persen di perdagangan sebelumnya dengan rentang Rp 15.800-Rp 15.812
Menurut data Bloomberg, Indeks dolar AS terpantau mulai melemah di posisi 106,18 terpantau menurun sebanyak 0,08%. Hal tersebut bisa membuat perdagangan pasar mengalami peluang kenaikan sejumlah 54% di tahun kedepannya.
Berikut beberapa negara yang mata uang nya ikut menguat dan menurun pada hari ini, Selasa (19/11/2024):
- Mata uang negara Asia lainnya seperti Peso Filipina turun 0,18 persen, dolar Singapura turun 0,06 persen, baht Thailand turun 0,11 persen, dan yuan China juga turun 0,12 persen.
- Namun, mata uang ringgit Malaysia ikut menguat 0,21 persen, yen Jepang menguat 0,03 persen, won Korea Selatan menguat 0,15 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen.
- Mengingat Indeks dolar AS turun maka mata uang negara maju hampir semuanya ikut turun diantaranya, Poundsterling Inggris jatuh 0,5 persen, euro Eropa minus 0,12 persen, franc Swiss minus 0,07 persen, dolar Kanada minus 0,0 persen. Sedangkan dolar Australia plus 0,08 persen
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan bahwa Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda mengatakan suku bunga akan terus menaik secara berkala dengan berkembangnya ekonomi sesuai harapan bank sentral.
Namun, ueda tidak menegaskan bahwa kenaikan nilai tukar tersebut dilakukan di akhir tahun 2024 ini, mengingat perkataan dari BOJ yang harus mempertimbangkan berbagai macam aspek terlebih lagi ekonomi AS
Sebelumnya, suku bunga telah turun pada akhir minggu lalu setelah menteri keuangan jepang Katsunobu Kato yang memperingatkan pasar tentang kemungkinan yen yang akan jatuh terlalu jauh.
Dari analisis keseluruhannya melalui kebijakan tarif trump, pengurangan imigrasi dan pemotongan pajak yang didanai hutang akan bersifat inflasi, namun hal tersebut bisa membatasi ruang lingkup pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.
“Setidaknya tujuh pejabat Fed akan berbicara pada minggu ini, saya harap para pedagang harus waspada terhadap pemotongan yang agresif,” ujar ibrahim pada selasa, (19/11/2024)
Laporan oleh dipa