PEKANBARU, MERDEKAPOS.COM – Dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan, pemerintah Provinsi Riau tetap masih menjalin kerja sama dengan Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung, Aceh dan daerah Pulau Jawa.
“Kerja sama ini masih dilakukan karena Riau bukan termasuk daerah penghasil bahan pangan, sehingga kerja sama ini sangat penting sekaligus menjaga pasokan pangan dan mengendalikan inflasi,” tutur Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) UMKM Provinsi Riau, M Taufiq OH, di Pekanbaru, Hari Senin (15/07/2024)
Taufiq mengatakan, upaya dalam pengendalian inflasi terus dilakukan dengan cara menjaga stabilitas ketersediaan bahan pangan dengan cara pengecekan harga di pasaran agar tetap terjangkau terutama beras, minyak, gula, tepung, telur ayam, daging ayam potong dan sapi potong dan lain lain.
Selain itu juga cabai merah, sayur-sayuran dan buah-buahan yang di datangkan dari daerah sentra produksi pertanian dominan dari Sumatera Utara dan Sumatera Barat dan Pulau Jawa juga untuk menjaga stabilitas harga terjangkau.
“Kebijakan menjaga stabilitas harga terjangkau untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut juga dilakukan melalui operasi pasar dan pasar murah yang menjadi program wajib Pemerintah Provinsi Riau kini,” jelasnya.
Taufiq juga menambahkan, bahwa permainan spekulan juga berdampak terhadap pergerakan inflasi pangan di Riau. Sebab aktivitas penimbunan yang mereka lakukan terhadap salah satu komoditas terbukti memberi dampak terhadap kenaikan harga bahan pangan dan ini jelas tindakan ilegal.
“Karena hal itu pada momentum tertentu, kami tetap melakukan pengawasan ketat terhadap munculnya potensi penimbunan bahan pokok, sebab upaya pengendalian inflasi khusus inflasi terhadap bahan pangan tidak mudah,” pungkasnya.
Maka dari itu ia berharap mendapatkan dukungan dari berbagai pihak termasuk masyarakat untuk terlibat langsung terutama dalam pengawasan di lapangan.
Laporan oleh dipa