Merdekapos.com, Jakarta –Harga emas batangan 24 karat keluaran Logam Mulia Antam pada hari ini, Selasa (21/1/2025), mengalami kenaikan sebesar Rp 6.000 per gram, mencapai level Rp 1.591.000 per gram. Kenaikan ini membawa harga emas mendekati rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Berdasarkan informasi dari situs resmi Logam Mulia Antam, harga emas terkecil dengan berat 0,5 gram kini dibanderol Rp 845.500. Sementara itu, emas dengan berat 10 gram dijual seharga Rp 15.405.000, dan emas dengan ukuran terbesar, yaitu 1.000 gram (1 kg), dihargai Rp 1.531.600.000.
Dalam sepekan terakhir, harga emas Antam bergerak dalam kisaran Rp 1.560.000 hingga Rp 1.594.000 per gram. Sedangkan dalam rentang sebulan terakhir, harga emas tercatat bergerak antara Rp 1.515.000 hingga Rp 1.594.000 per gram.
Adapun harga buyback emas Antam harga di mana Antam membeli kembali emas dari konsumen juga naik Rp 6.000 per gram, kini berada di angka Rp 1.437.000 per gram.
Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2017, pembelian emas batangan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 0,9%. Namun, jika pembeli menyertakan NPWP, pajak yang dikenakan dapat lebih rendah, yakni sebesar 0,45%.
Rincian Harga Emas Antam Hari Ini (21 Januari 2025):
0,5 gram: Rp 845.500
1 gram: Rp 1.591.000
2 gram: Rp 3.122.000
3 gram: Rp 4.658.000
5 gram: Rp 7.730.000
10 gram: Rp 15.405.000
25 gram: Rp 38.387.000
50 gram: Rp 76.695.000
100 gram: Rp 153.312.000
250 gram: Rp 383.015.000
500 gram: Rp 765.820.000
1.000 gram: Rp 1.531.600.000
Harga emas hari ini terus menunjukkan tren positif yang patut dicermati oleh para investor dan kolektor emas. Kenaikan harga yang mendekati rekor tertinggi menjadi momen yang tepat untuk mempertimbangkan investasi jangka panjang dalam logam mulia ini.
Namun, sebelum Anda mulai berinvestasi emas, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar investasi Anda lebih optimal dan menguntungkan. Berikut beberapa tips yang telah dirangkum oleh Merdekapos.com:
1. Pilih Ukuran Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan Finansial
Mulailah investasi emas dengan ukuran kecil, seperti 1 gram atau 5 gram, untuk menyesuaikan dengan kemampuan keuangan Anda. Emas berukuran kecil juga lebih mudah dicairkan jika sewaktu-waktu membutuhkan dana tunai.
2. Pantau Pergerakan Harga Secara Berkala
Harga emas cenderung fluktuatif, dipengaruhi oleh faktor ekonomi global seperti inflasi, nilai tukar mata uang, dan kebijakan bank sentral. Oleh karena itu, penting untuk selalu memantau harga dan melakukan pembelian saat harga sedang stabil atau mengalami koreksi.
3. Pilih Tempat Pembelian yang Terpercaya
Pastikan Anda membeli emas di tempat resmi seperti Logam Mulia Antam, Pegadaian, atau toko emas yang telah memiliki sertifikasi. Hindari membeli emas dari sumber yang tidak jelas untuk menghindari risiko penipuan atau emas palsu.
4. Perhatikan Sertifikat Keaslian Emas
Setiap pembelian emas batangan sebaiknya dilengkapi dengan sertifikat resmi yang menjamin keaslian dan kadar emas tersebut. Sertifikat ini juga berfungsi untuk memudahkan proses penjualan kembali dengan harga yang kompetitif.
5. Pahami Pajak dan Biaya Tambahan
Berdasarkan PMK Nomor 34 Tahun 2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9%. Jika ingin mendapatkan tarif pajak yang lebih rendah, yakni 0,45%, Anda harus menyertakan NPWP saat melakukan transaksi. Memahami regulasi ini membantu Anda mengelola biaya investasi dengan lebih baik.
6. Simpan Emas di Tempat yang Aman
Gunakan layanan penyimpanan resmi seperti Safe Deposit Box (SDB) di bank atau brankas pribadi untuk menjaga keamanan emas Anda. Hindari menyimpan emas di tempat yang mudah diakses orang lain untuk mengurangi risiko kehilangan.
7. Investasi Jangka Panjang Lebih Menguntungkan
Emas merupakan instrumen investasi yang cocok untuk jangka panjang. Nilainya cenderung meningkat seiring waktu, terutama dalam menghadapi inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Oleh karena itu, bersabarlah dan jangan mudah tergoda untuk menjual emas saat harga naik sedikit.
Dengan mengikuti tips di atas, Anda bisa menjadikan emas sebagai investasi yang aman dan menguntungkan di masa depan.
Laporan oleh dipa
