Merdekapos.com, Jakarta –Jakarta hingga hari ini, Rabu (5/3/2025), masih terendam banjir di sejumlah wilayah. Bahkan, ketinggian air di beberapa titik mencapai 310 cm, menyebabkan aktivitas warga terganggu dan memaksa sebagian untuk mengungsi.

Sebanyak 114 rukun tetangga (RT) terdampak banjir yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat.

Wilayah Terparah Terdampak Banjir

Jakarta Selatan dan Jakarta Timur menjadi daerah dengan jumlah RT terdampak terbanyak, masing-masing 44 RT dan 50 RT. Sementara itu, di Jakarta Barat tercatat 18 RT yang terkena banjir, sedangkan Jakarta Pusat hanya 2 RT.

Beberapa warga di lokasi yang terdampak banjir cukup parah masih bertahan di tempat tinggal mereka. Upaya evakuasi terus dilakukan, termasuk oleh Babinsa Kodim Jakarta Timur yang turut membantu warga di daerah Bidara Cina.

Berikut ini adalah wilayah yang terdampak banjir beserta perkiraan ketinggian airnya:

1. Jakarta Barat

  • Kelurahan Duri Kosambi (1 RT) – 60 cm (Luapan Kali Angke)
  • Kelurahan Kedaung Kali Angke (4 RT) – 30 cm (Luapan Kali Angke)
  • Kelurahan Rawa Buaya (2 RT) – 150 cm (Curah hujan tinggi)
  • Kelurahan Kebon Jeruk (3 RT) – 60-100 cm (Luapan Kali Pesanggrahan)
  • Kelurahan Kedoya Selatan (4 RT) – 90 cm (Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan)
  • Kelurahan Kembangan Selatan (2 RT) – 60 cm (Luapan Kali Angke)
  • Kelurahan Kembangan Utara (2 RT) – 60-80 cm (Luapan Kali Angke)

2. Jakarta Pusat

  • Kelurahan Petamburan (2 RT) – 40 cm (Luapan PHB)

3. Jakarta Selatan

  • Kelurahan Lenteng Agung (2 RT) – 30 cm (Luapan Kali Ciliwung)
  • Kelurahan Cipulir (1 RT) – 70 cm (Luapan Kali Pesanggrahan)
  • Kelurahan Pondok Pinang (5 RT) – 100 cm (Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan)
  • Kelurahan Pengadegan (1 RT) – 310 cm (Luapan Kali Ciliwung)
  • Kelurahan Rawajati (7 RT) – 90-250 cm (Luapan Kali Ciliwung)
  • Kelurahan Pejaten Timur (6 RT) – 30-120 cm (Luapan Kali Ciliwung)
  • Kelurahan Bintaro (6 RT) – 100 cm (Luapan Kali Pesanggrahan)
  • Kelurahan Pesanggrahan (8 RT) – 60 cm (Luapan Kali Pesanggrahan)
  • Kelurahan Kebon Baru (3 RT) – 60-200 cm (Luapan Kali Ciliwung)
  • Kelurahan Manggarai (5 RT) – 45-125 cm (Luapan Kali Ciliwung)

4. Jakarta Timur

  • Kelurahan Bidara Cina (3 RT) – 180-220 cm (Luapan Kali Ciliwung)
  • Kelurahan Kampung Melayu (38 RT) – 40-250 cm (Luapan Kali Ciliwung)
  • Kelurahan Cawang (7 RT) – 160-260 cm (Luapan Kali Ciliwung)
  • Kelurahan Cililitan (2 RT) – 220-230 cm (Luapan Kali Ciliwung)

Dampak Banjir Terhadap Aktivitas Warga

Banjir yang melanda ibu kota tidak hanya menyebabkan warga kesulitan beraktivitas, tetapi juga berdampak pada sektor transportasi. Beberapa jalan utama dilaporkan tergenang, menyebabkan kemacetan parah. Stasiun kereta dan halte bus TransJakarta di beberapa titik juga terganggu akibat genangan air.

Selain itu, pasokan listrik di beberapa wilayah terdampak banjir sementara dipadamkan demi keamanan. PLN mengimbau masyarakat yang terdampak untuk berhati-hati terhadap aliran listrik di rumah mereka.

Upaya Penanganan dan Bantuan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya menangani banjir dengan mengerahkan pompa air di berbagai titik. Selain itu, dapur umum telah didirikan untuk membantu warga yang mengungsi.

Relawan, termasuk dari Palang Merah Indonesia (PMI), juga turut serta dalam proses evakuasi dan distribusi bantuan. Warga yang masih bertahan di rumah masing-masing diimbau untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika kondisi semakin memburuk.

Faktor Penyebab Banjir dan Upaya Pencegahan

Banjir di Jakarta kali ini sebagian besar disebabkan oleh curah hujan tinggi dan luapan sungai seperti Kali Ciliwung, Kali Angke, dan Kali Pesanggrahan. Kondisi ini diperparah dengan sistem drainase yang kurang optimal di beberapa wilayah.

Sebagai langkah pencegahan jangka panjang, pemerintah terus mengupayakan normalisasi sungai dan pembangunan waduk penampungan air. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai juga menjadi faktor penting dalam mengurangi risiko banjir.

Situasi banjir di Jakarta masih cukup parah, terutama di wilayah yang berdekatan dengan aliran sungai. Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas terkait proses evakuasi serta distribusi bantuan. Upaya penanggulangan terus dilakukan, tetapi tantangan seperti sistem drainase dan perubahan iklim tetap menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan masyarakat.

Laporan oleh Dipa

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version