Merdekapos.com, Jakarta –Dalam perjalanan panjangnya, Paulus Tannos, yang dikenal juga dengan nama Tjhin Thian Po, tengah menantikan sebuah keputusan penting yang akan menentukan nasibnya di masa depan.

Sosok yang saat ini berada di Singapura ini, tengah berjuang untuk kembali ke tanah air, dengan harapan agar proses hukumnya berjalan adil dan manusiawi.

Dikutip dari Tempo.co, Baru-baru ini, Paulus menulis sebuah surat terbuka kepada Presiden Indonesia Prabowo Subianto, dan mengirimkannya ke sejumlah media massa. Dalam surat berbahasa Inggris tersebut, ia menyampaikan niatnya untuk kembali secara sukarela ke Indonesia dan bertekad menghadapi semua tuntutan hukum yang menantinya.

Di saat yang sama, ia menegaskan bahwa keadilan harus ditegakkan oleh hakim yang berintegritas tinggi dan bebas dari korupsi.

“Selama ini, prasangka dan ketidakadilan dalam pengadilan pernah menimpa saya dan keluarga.

“Saya ingin membuktikan bahwa saya mampu menghadapi semuanya dengan kepala tegak,” ujar Paulus dalam suratnya. Kamis (17/4/2025).

Keinginan Paulus untuk pulang dan menyelesaikan segala persoalannya secara baik-baik ini muncul di tengah proses ekstradisi yang sedang berlangsung. Sejak akhir Januari 2025, pemerintah Indonesia dan Singapura tengah berupaya menyelesaikan proses tersebut, yang saat ini sedang dalam tahap pembahasan dokumen dan persidangan di pengadilan Singapura. Mereka berharap, jika tidak ada perlawanan dari pihak berwenang di sana, proses pemulangan ini dapat segera dilakukan.

KPK, sebagai lembaga yang menangani kasus ini, mengungkapkan bahwa mereka telah melengkapi sejumlah dokumen tambahan yang diminta oleh otoritas Singapura. Proses sidang eksekusi diperkirakan akan berlangsung pada Juni mendatang, dan pihak pemerintah Indonesia berharap semuanya berjalan lancar dan adil.

Di balik semua prosedur dan diplomasi ini, yang tersisa hanyalah doa dan harapan bahwa keadilan benar-benar bisa ditegakkan, dan Paulus bisa kembali ke tanah air dengan hati yang lapang.

Ia ingin membuktikan bahwa setiap manusia, tak peduli apa pun masa lalunya, berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan manusiawi.

Masyarakat dan keluarga pun berharap, proses ini tidak hanya soal hukum, tetapi juga tentang kemanusiaan dan kepercayaan terhadap sistem peradilan.

Semoga, di tengah segala ketidakpastian ini, keadilan dan kebaikan akan selalu menang.

Laporan oleh Dipa

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version