Merdekapos.com,Pekanbaru –Ribuan jiwa terselamatkan setelah Bareskrim Polri berhasil menggagalkan penyelundupan 35 kilogram sabu dan ekstasi dari Pekanbaru menuju Jakarta. Tiga kurir ditangkap sebelum barang haram itu sempat beredar dan merusak generasi muda.
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso, menyebut para tersangka masing-masing berinisial DH (41), RI (26), dan TP (35). Mereka terlibat dalam jaringan peredaran narkotika lintas daerah Pekanbaru–Jakarta.
“Ketiga pelaku diamankan pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 21.00 WIB di Gerbang Tol Keramasan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan,” ujar Eko dalam keterangannya, Rabu (1/10/2025).
Dalam operasi itu, polisi menyita barang bukti berupa 35 kilogram sabu, sejumlah butir ekstasi, lima unit ponsel, dua mobil Honda Civic berwarna hitam, dan satu unit mobil Daihatsu Xenia oranye.
Eko menjelaskan, DH menjadi penghubung langsung dengan pengendali jaringan yang disebut “ASR BS Yanto”. Ia mendapat perintah untuk menjemput sabu di Pekanbaru dengan mobil yang sudah disediakan. Sementara RI ditugaskan mengawal barang menuju Jakarta, sedangkan TP mengatur keuangan, termasuk memberi upah kurir serta membeli tiket perjalanan.
“DH dan RI sudah lima kali menjemput narkoba ke Pekanbaru untuk dibawa ke Jakarta. Mereka mendapat upah puluhan hingga ratusan juta rupiah setiap kali perjalanan,” ungkap Eko.
Berdasarkan pengakuannya, DH sudah tiga kali menerima bayaran Rp120 juta, lalu Rp200 juta pada perjalanan keempat. Untuk pengiriman kelima, ia belum sempat menerima upah. Sementara RI mengaku diberi Rp15 juta ditambah Rp5 juta tunai untuk sekali jalan.
Eko memastikan penangkapan tiga kurir ini bukan akhir dari pengungkapan kasus. Saat ini, polisi tengah menelusuri dan memburu pengendali utama jaringan narkotika tersebut.
“Kasus ini masih terus kami dalami. Kami pastikan akan mengejar sampai ke pengendali utamanya,” tegasnya.
Polisi juga mengingatkan masyarakat untuk ikut berperan aktif memerangi narkoba. Peredaran narkotika bukan hanya merugikan negara, tetapi juga merampas masa depan generasi muda. Dukungan informasi dari warga menjadi kunci untuk mempersempit ruang gerak sindikat narkoba yang terus mencari celah.
Laporan oleh Dipa