Merdekapos.com, Jakarta – Ketua Umum Pro-Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Sri Sultan Hamengkubuwono X di Yogyakarta menjadi momen penting dalam membahas persatuan nasional. Ia menilai pertemuan tersebut sebagai langkah positif untuk mempererat semangat kebangsaan.
“Kita harus mendukung segala bentuk diskusi yang bertujuan menyatukan bangsa. Persatuan adalah kebutuhan mendasar yang harus terus dijaga. Semua pihak harus menyambut inisiatif seperti ini dengan sikap terbuka dan positif,” ujar Budi Arie saat berbicara kepada wartawan di sela-sela kegiatannya di Jakarta pada Jumat.
Terkait adanya rumor bahwa pertemuan tersebut bertujuan meminta Sultan HB X menjadi mediator untuk mempertemukan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, Budi Arie membantah keras isu tersebut.
“Tidak ada hal seperti itu. Ini murni langkah yang mendukung persatuan bangsa. Kita harus mengedepankan tujuan besar untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat,” tegas Budi Arie.
Presiden Joko Widodo sebelumnya bertemu dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, di Keraton Kilen, Yogyakarta, pada Rabu (15/01/2025).
Setelah pertemuan tersebut, Sultan menegaskan bahwa diskusi yang berlangsung tidak menyentuh isu politik sama sekali.
“Tidak ada pembahasan politik. Ini hanya urusan pribadi,” kata Sultan HB X kepada wartawan.
Sultan menjelaskan bahwa pertemuan tersebut lebih bersifat silaturahmi. Menurutnya, pertemuan ini adalah wujud dari hubungan baik antara dirinya dan Presiden Jokowi.
“Isinya tidak bisa diceritakan karena ini bersifat pribadi. Tidak ada yang perlu saya komentari lebih lanjut. Intinya, ini hanya silaturahmi biasa,” tambah Sultan HB X.
Meskipun Sultan enggan merinci isi pembicaraan, momen ini dianggap sebagai simbol penting dari komunikasi yang baik antara tokoh-tokoh bangsa. Pertemuan seperti ini dinilai dapat memberikan contoh nyata bagaimana menjaga kebersamaan di tengah berbagai perbedaan dan dinamika politik yang ada.
Selain itu, pertemuan ini juga memperlihatkan pentingnya membangun dialog, tidak hanya untuk menyelesaikan perbedaan, tetapi juga untuk menjaga hubungan yang harmonis di antara para pemimpin. Pesan utama dari pertemuan ini adalah pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa sebagai pondasi utama menghadapi berbagai tantangan ke depan.
laporan oleh dipa