Merdekapos.com, Pekanbaru – Dalam rangkaian perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Provinsi Riau, Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menggelar diskusi membahas kontroversi Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (Permenpora) Nomor 14 Tahun 2024.
Dialog yang berlangsung pada Jumat ini dipandu oleh Tubagus Adhi dengan menghadirkan narasumber Anyar dari Sekjen FTI, Prof. Denny Riyanto sebagai Staf Ahli KONI Pusat, serta Dr. Hj. Karmila Sari, S.Kom, MM yang merupakan Anggota Komisi X DPR RI. Acara ini mengusung tema “Dialog Olahraga: Kontroversial Permenpora Nomor 14 Tahun 2024, Dicabut atau Direvisi?” dan dihadiri oleh delegasi PWI dari seluruh provinsi di Indonesia.
Ketua Umum PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, dalam sambutannya menegaskan pentingnya membahas regulasi ini karena dampaknya terhadap dunia olahraga.
“Diskusi ini sangat diperlukan karena peraturan ini menimbulkan keresahan, tidak hanya bagi KONI tetapi juga induk cabang olahraga yang merasa terganggu dengan kebijakan tersebut,” ujar Zulmansyah di Hotel Mutiara Merdeka, tempat berlangsungnya dialog.
Ia juga mengungkapkan bahwa keresahan terhadap Permenpora ini telah disampaikan oleh KONI Pusat kepada pihak legislatif agar mendapatkan perhatian khusus serta ruang dialog dengan Kemenpora.
“Salah satu tugas SIWO sebagai bagian dari pers adalah mengawal dan mengkritisi kebijakan pemerintah, termasuk regulasi yang memengaruhi perkembangan olahraga nasional,” tambahnya.
Dalam aturan tersebut, terdapat beberapa poin yang dianggap menghambat peningkatan prestasi olahraga. Beberapa ketentuan dinilai justru membatasi perkembangan atlet dan organisasi olahraga.
“Beberapa pasal di dalamnya membuat prestasi olahraga sulit berkembang karena adanya syarat-syarat tertentu yang memberatkan,” jelas Zulmansyah.
Hasil dari diskusi ini nantinya akan dijadikan rekomendasi yang akan diajukan kepada pemerintah sebagai bahan evaluasi terhadap Permenpora Nomor 14 Tahun 2024.
“Hasil dialog ini akan kami sampaikan kepada pemerintah sebagai rekomendasi agar peraturan ini dapat direvisi bersama demi kemajuan olahraga Indonesia,” tutup Zulmansyah.
Laporan oleh dipa