Merdekapos.com, Jakarta – Hasto sampaikan permintaan maaf karena terlambat sampai di kantor KPK. Sekjen PDI P tersebut menduga adanya operasi khusus (Opsus) sehingga bis yang dia pesan bersama tim kuasa hukumnya tiga kali sempat di batalkan.

“Maaf, saya agak terlambat datangnya. Karena bis yang kami pesan tiga kali di cancel. Apakah ada opsus atau tidak. Terimakasih atas kesabarannya menunggu kedatangan saya di kantor KPK,”ungkap Hasto kepada awak media sebelum masuk ke kantor KPK, Kamis Pagi (20/02/2025)

Hasto menjelaskan Sikap Koperatif dirinya sebagai warga negara Republik Indonesia yang syah, yang menjunjung tinggi hukum. Dan datang meskipun secara awal, Hasto memahami bahwa begitu banyak agenda-agenda politik, terkait dengan kasus dirinya.

Pertama dari keterangan saksi yang mencoba diintimidasi bahkan saudara saksi Tio pun itu tidak bisa berobat ke luar negeri melanjutkan pengobatan atas penyakit yang dideritanya, hanya karena tidak mau menyebutkan nama Hasto

Ditambahkan Sekjen PDI Perjuangan tersebut, bahwa bukti-bukti yang disampikan di dalam peradilan ternyata diperoleh juga dengan cara-cara yang tidak sah, dengan cara-cara melanggar etika, dengan cara-cara yang melakukan perbuatan melawan hukum sebagainya terjadi dengan sodara Kusnadi (Supir Hasto, Red).

“Ketika dia (Kusnadi,Red) datang mendampingi saya, maka penyedik KPK sodara Rossa Purba kemudian menyamar, membohongi, mengintimidasi, merampas barang DPP-PDI Perjuangan dan kemudian mengintrogasi tanpa adanya surat perintah panggilan,”ungkap Hasto dengan suara tegas

Hasto menduga bahwa ini merupakan suatu pelanggaran yang sangat serius terhadap hukum. Bukti ketiga Hasto menyebutkan adanya pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Dan kemudian yang ke empat, bagaimana proses praperadilan yang terbuka bagi masyarakat umum, ternyata bukti-bukti yang disampaikan atas suatu perkara yang sebenarnya sudah inkrah dan tidak bisa diproses kembali.

“Untuk itu, meskipun diwarnai dengan berbagai praktik – praktik pelanggaran hukum dan intimidasi, saya tetap patuh kepada Komisi Pemberantasan Korupsi ini. Selama enam bulan terakhir, banyak wartawan asing dan juga duta besar yang bertemu dengan saya menyampaikan rasa prihatin terhadap hukum di negeri Indonesia ini,”tutup Hasto Kristianto sambil berjalan melangkah menuju pintu masuk gedung anti rasuah KPK tersebut.

Laporan oleh Ary

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version