Merdekapos.com, Jakarta –Di bulan Ramadan ini, sebanyak 62 RT di Jakarta terdampak banjir akibat hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (2/3/2025).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, hingga pukul 09.00 WIB, banjir merendam permukiman warga di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, dengan 57 jiwa terpaksa mengungsi ke beberapa lokasi aman.
Kepala Pelaksana BPBD Jakarta, Isnawa Adji, dalam keterangannya pada Senin (3/3/2025), menyebutkan bahwa hujan lebat di wilayah Jabodetabek menyebabkan kenaikan status beberapa pintu air. Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok mencapai Siaga 1 (Bahaya) pada pukul 00.30 WIB, sementara Pos Pantau Angke Hulu, Pesanggrahan, dan Pintu Air Manggarai berada di Siaga 3 (Waspada) pada rentang waktu yang berbeda. Kondisi ini menyebabkan luapan air ke sejumlah wilayah di Jakarta.
Sebaran Titik Banjir di Jakarta
- Jakarta Selatan (20 RT terdampak):
1. Kelurahan Tanjung Barat – 4 RT, ketinggian air 80-300 cm
2. Kelurahan Pengadegan – 1 RT, ketinggian air 130 cm
3. Kelurahan Rawajati – 7 RT, ketinggian air 100-220 cm
4. Kelurahan Pejaten Timur – 6 RT, ketinggian air 30-370 cm
5. Kelurahan Kebon Baru – 2 RT, ketinggian air 60-100 cm
- Jakarta Timur (42 RT terdampak):
6. Kelurahan Bidara Cina – 3 RT, ketinggian air 210-220 cm
7. Kelurahan Kampung Melayu – 26 RT, ketinggian air 30-150 cm
8. Kelurahan Balekambang – 3 RT, ketinggian air 180-240 cm
9. Kelurahan Cawang – 5 RT, ketinggian air 300 cm
10. Kelurahan Cililitan – 2 RT, ketinggian air 150-250 cm
11. Kelurahan Gedong – 3 RT, ketinggian air 80-200 cm
Warga Mengungsi ke Sejumlah Lokasi
BPBD DKI Jakarta melaporkan bahwa 57 warga terdampak banjir telah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Rinciannya:
- 21 jiwa mengungsi di Aula Kelurahan Bidara Cina
- 6 jiwa mengungsi di Kantor Sekretariat RW Bidara Cina
- 30 jiwa mengungsi di SDN Kampung Melayu 01/02
Pihak BPBD bersama dinas terkait terus melakukan pemantauan dan upaya penanggulangan, termasuk menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan selalu memantau informasi resmi dari pemerintah.
Laporan oleh Dewi