Merdekapos.com, Palelawan – Kabupaten Pelalawan, Riau, dilanda banjir akibat luapan Sungai Kampar pada Kamis (23/1/2025).
Banjir ini terjadi setelah pintu bendungan PLTA Koto Panjang dibuka dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, sejumlah wilayah terendam air, termasuk permukiman warga dan jalan lintas timur Sumatera yang mengalami gangguan arus lalu lintas.
Salah satu wilayah yang terdampak paling parah adalah Kecamatan Pangkalan Kerinci. Kapolsek Pangkalan Kerinci, AKP Tatit Rizkyan Hanafi, mengungkapkan bahwa banjir terjadi di lima daerah, yaitu:
1. Kelurahan Kerinci Kota – Sebanyak 82 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan 15 KK terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.
2. Desa Kuala Terusan – Banjir merendam 155 KK, namun tidak ada warga yang mengungsi karena rumah panggung mereka masih aman dari genangan air.
3. Desa Rantau Baru – Sebanyak 170 KK terdampak, dengan 5 KK mengungsi ke posko pengungsian yang telah didirikan petugas.
4. Kelurahan Kerinci Timur :Sebanyak 50 KK terdampak, tetapi tidak ada yang mengungsi karena rumah warga berupa rumah panggung.
5. Kelurahan Kerinci Barat : Sebanyak 65 KK terdampak, dengan 25 KK di antaranya mengungsi ke posko pengungsian.
AKP Tatit Rizkyan Hanafi bersama jajarannya bergerak cepat dalam menyalurkan bantuan kepada warga terdampak, khususnya mereka yang mengungsi di posko pengungsian.
“Kami menyerahkan bantuan sembako di posko pengungsian Kelurahan Kerinci Barat. Besok pagi, kami akan kembali memberikan bantuan di Desa Rantau Baru,” ujarnya.
Selain merendam rumah warga, banjir juga menyebabkan gangguan di jalan lintas timur Sumatera, tepatnya di KM 83, Kecamatan Pangkalan Kuras.
Polda Riau bersama jajarannya telah melakukan berbagai upaya pencegahan untuk menghindari kendaraan terperosok atau terbalik di lokasi tersebut.
Kapolda Riau, Irjen Iqbal, menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan personel untuk berjaga selama 24 jam di titik banjir di Jalintim KM 83, yang merupakan jalur penting bagi distribusi komoditas ekonomi dari berbagai daerah, termasuk Pulau Jawa.
“Kami telah mendirikan posko tanggap bencana, memasang rambu-rambu, serta pembatas jalan untuk mencegah pengendara salah jalur atau terjebak di lubang dan parit sekitar lokasi banjir,” ujar Irjen Iqbal.
Polda Riau juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah, TNI, Dinas Perhubungan, BPBD, dan instansi lainnya guna merumuskan langkah-langkah strategis dalam penanganan banjir di semua wilayah terdampak.
“Upaya ini dilakukan agar stabilitas ekonomi tetap terjaga meskipun tengah terjadi bencana alam,” pungkasnya.
Laporan oleh dipa