Merdekapos.com, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung praktik bisnis berkelanjutan, khususnya di sektor kelapa sawit. Melalui inisiatif green financing, BRI berupaya mendorong perusahaan-perusahaan sawit untuk menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang baik.
Sektor kelapa sawit merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia. Namun, industri ini juga sering kali dihadapkan pada tantangan terkait isu lingkungan, seperti deforestasi dan emisi karbon.
Untuk mengatasi hal ini, BRI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, telah meluncurkan program pembiayaan hijau yang dirancang khusus untuk mendukung perusahaan sawit yang berkomitmen terhadap praktik berkelanjutan.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan bahwa green financing ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan bahwa aktivitas bisnis di sektor sawit dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan.
“Kami percaya bahwa sektor sawit dapat menjadi contoh nyata bagaimana industri dapat berkembang secara berkelanjutan. Melalui program ini, kami ingin mendorong lebih banyak perusahaan untuk mengadopsi praktik-praktik hijau,” ujar Sunarso, Senin, (3/02/2025).
Program green financing BRI mencakup berbagai skema pembiayaan, termasuk pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah bagi perusahaan yang telah mendapatkan sertifikasi lingkungan seperti Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) atau Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Selain itu, BRI juga memberikan pendampingan dan konsultasi kepada perusahaan-perusahaan sawit untuk membantu mereka memenuhi standar keberlanjutan yang ditetapkan. Salah satu perusahaan yang telah merasakan manfaat dari program ini adalah PT Sawit Hijau Lestari, sebuah perusahaan perkebunan sawit di Kalimantan.
Direktur Utama PT Sawit Hijau Lestari, Ahmad Faisal, mengungkapkan bahwa dukungan dari BRI telah membantu perusahaannya untuk meningkatkan efisiensi operasional sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
“Dengan bantuan pembiayaan dari BRI, kami mampu mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan dan meningkatkan produktivitas tanpa merusak ekosistem,” kata Faisal.
Ke depan, BRI berencana untuk memperluas program green financing ini ke sektor-sektor lain yang memiliki dampak lingkungan signifikan, seperti pertambangan dan kehutanan. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.
Dengan inisiatif ini, BRI tidak hanya memperkuat posisinya sebagai bank yang peduli terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam mendorong transformasi menuju ekonomi hijau di Indonesia.
Laporan oleh dipa