PEKANBARU, MERDEKAPOS.COM  –  Setelah ditunjuk Presiden sebagai Menkominfo RI, Budi Arie Setiadi terus fokus dalam menjalankan programnya, terutama pemberantasan Judi Online yang saat ini marak di tengah masyarakat. Dalam mendukung program tersebut pemerintah membentuk sebuah satgas pemberantasan Judi Online yang diketuai oleh Menkopolhukam, Hadi Tjahjanto.

Selama berjalannya dalam memberantas Judi Online (Judol), Gangguan demi gangguan terus menghadang Menkominfo diantaranya ada serangan dari hacker Ransomware yang mengakibatkan bobolnya Pusat Data Nasional (PDN) di beberapa Instansi yang berisikan data publik maupun pemerintah. Sehingga bermunculan petisi pengunduran Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo karena tidak bertanggungjawab atas kejadian tersebut.

Salah satu aktivis Repdem Provinsi Riau, Gino Hutabarat di media online menyatakan Cemen Menteri Kominfo, seharusnya dia bertanggungjawab dan mundur dari jabatannya tersebut. Atas kritikan tersebut, Waka Bidang Medsos, Komunikasi dan Media Informasi DPD PROJO Riau, Dimas Pangestu S.S.I meresponnya dengan bijak dengan cara lansung memberikan penjelasan terhadap Gino.

Kepada awak Media, Senin (08/07/2024) pukul 16.00 WIB Dimas menyebutkan bahwa Gino merupakan adek Leting dirinya ketika saat kuliah. ” Ya, Gino sudah saya Hubungi Via telfon dan saya langsung menjelaskan apa yang menjadi kesalahpahaman terhadap Ransomware serta dukungan penuh terhadap Menkominfo RI, Budi Arie Setiadi dalam memberantas Korupsi,”terang Dimas

Lebih lanjut Dimas menyebutkan, bahwa Gino sudah paham dan mengerti kenapa adanya serang serangan Hacker Ransomware terhadap bobolnya data PDN yang mengakibatkan munculnya petisi mundur Menkominfo. Aktifis Repdem tersebut akhirnya meminta maaf kepada seniornya (Dimas, Red) dan selanjutnya Gino mendukung penuh Budi Arie Setiadi dalam memberantas Judol.

Ditambahkan Dimas, berdasarkan Konferensi Pers yang diadakan oleh DPP PROJO, Peristiwa-Peristiwa dan pemberitaannya berlangsung saat Menkominfo Budi Arie Setiadi sedang menjalankan perintah strategis dari Presiden Joko Widodo untuk memberantas judi online. Di tengah peningkatan intensitas pemberantasan judi online, antara lain dengan keputusan memutus koneksi internet antara Indonesia dengan Kamboja dan Filipina, terjadi Kasus Ransomware.

Dari pengamatan DPP Projo, terjadi penggalangan opini yang justru memperkeruh situasi dan memecah konsentrasi dalam Perang Melawan Judi Online. DPP Projo menegaskan bahwa Bangsa Indonesia sedang menghadapi Perang Besar melawan kejahatan siber judi online dan serangan siber terhadap infrastruktur digital negara. Ini memerlukan peran aktif dari seluruh komponen bangsa.

DPP Projo berpendapat bahwa politicking yang digalang oleh sebagian kecil tokoh-tokoh ini justru menguntungkan pihak-pihak yang ingin kejahatan siber seperti judi online tetap berlangsung lancar dan menghasilkan profit yang luar biasa dengan menghisap uang rakyat kecil. Oleh karena itu, DPP Projo bermaksud menegaskan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Projo sangat prihatin atas sikap sebagian tokoh di media sosial yang mempolitisasi dan memanfaatkan kasus ransomware PDNS2 milik Telkom untuk menyerang Menkominfo Budi Arie Setiadi (Ketum Projo) dengan tujuan-tujuan politik sempit. Mereka memilih secara aktif menyudutkan pemerintah dan membuat kekeruhan opini publik.
  2. Hasil monitoring kami menunjukkan bahwa kelompok tokoh ini berasal dari sisa-sisa pendukung capres yang kalah pada pilpres Februari 2024 lalu. Tidak menggambarkan kedewasaan berpolitik dari pengamatan atas kata-kata yang digunakan.
  3. Kami menghimbau kepada publik untuk tidak menghiraukan upaya-upaya pemecahbelah bangsa dari para tokoh ini dan bersabar mengikuti laporan-laporan Kominfo, BSSN, dan kementerian/lembaga terkait penyelesaian masalah serangan siber ini.
  4. Kami mengajak seluruh komponen Bangsa Indonesia untuk berjuang bersama Budi Arie Setiadi selaku Menkominfo dan seluruh unsur pemerintahan lainnya (BSSN, Kepolisian, PPATK dan lain-lain) dalam memerangi judi online dan menyelesaikan dampak serangan siber ini.

“Kami berharap Perang Melawan Judi Online akan kita menangkan bersama dan Transformasi Digital semakin membawa kita menuju Indonesia Emas 2045,”tutup Dimas (Rls)

 

Laporan oleh Ary

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version