Merdekapos.com, Jakarta — Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa Kementerian Koperasi langsung gerak cepat dalam memperkuat keberlanjutan dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) Koperasi Desa Merah Putih setelah diresmikan oleh Presiden Prabowo pada tanggal 21 Juli 2025 lalu.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi nasional untuk mengatasi tantangan ekonomi desa sekaligus mempercepat pemberdayaan masyarakat melalui koperasi yang sehat dan berkelanjutan.
Dalam laporan terbaru tertanggal 03 Maret hingga 30 Juli 2025, Kementrian Koperasi menunjukkan komitmennya terhadap program besar ini, dengan tercapainya target pembentukan sekitar 80.000 koperasi desa Merah Putih di seluruh tanah air.
Koperasi ini dirancang tidak hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai pusat kegiatan ekonomi desa yang mampu memberantas praktik rentenir dan pinjaman online ilegal, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara berkelanjutan.
Budi Arie menambahkan, keberhasilan program ini sangat bergantung pada penguatan SDM koperasi yang kompeten.
“Kemenkop telah menyiapkan modul pelatihan dan pendampingan yang komprehensif, termasuk program pelatihan berkelanjutan yang melibatkan berbagai pihak,” tegasnya kepada Merdekapos.com.
“Sinergitas Mulai dari pemerintah desa hingga lembaga keuangan dan sektor swasta akan turut andil dalam mempersiapkan pelatihan SDM Koperasi Merah Putih ini”ucapnya.
Menkop Budi Arie menegaskan bahwa peningkatan kapasitas SDM koperasi menjadi kunci utama dalam memastikan keberlangsungan koperasi Merah Putih serta mampu bersaing dan berkembang di era digital.
Lebih jauh, Menteri Budi Arie menyoroti pentingnya sinergi antara koperasi desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar tumpang tindih pengelolaan dapat diminimalisir dan potensi ekonomi desa dapat dimaksimalkan.
Budi Arie menyampaikan bahwa kolaborasi lintas sektoral, termasuk dukungan dari kementerian terkait seperti Kementerian Desa PDTT dan Kementerian Keuangan, akan memperkuat fondasi koperasi Merah Putih dan memastikan program ini mampu mencapai targetnya secara efektif.
“Juga, nantinya program penguatan kapasitas SDM koperasi harus disertai dengan pengawasan yang ketat serta transparansi dalam pengelolaan, agar kepercayaan masyarakat terhadap koperasi desa tetap terjaga,” terangnya.
Hal ini penting, karena sebagaimana terungkap dalam laporan, bahwa terdapat tantangan seperti pengawasan terbatas, kapasitas SDM yang masih perlu ditingkatkan, serta risiko dominasi individu dalam pengelolaan koperasi.
Dalam konteks ekonomi koperasi, keberhasilan program koperasi Merah Putih akan menjadi indikator keberlanjutan penguatan ekonomi desa nasional.
“Sesuai Harapan Bapak Presiden Prabowo bahwa Koperasi desa merah putih yang kuat dan berdaya saing tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, tetapi juga memperkuat ekonomi nasional dari tingkat akar rumput,” tegas Menkop Budi Arie.
Sebagai langkah strategis, Kemenkop akan terus memperkuat berbagai aspek pengembangan koperasi Merah Putih, termasuk inovasi digital, akses pendanaan, dan peningkatan kualitas SDM, demi memastikan koperasi ini mampu menjadi tulang punggung ekonomi desa yang mandiri dan berkelanjutan.
Laporan oleh Dipa