Merdekapos.com, Jakarta – Indonesia bersiap membangun pusat tenaga nuklir dengan kapasitas mencapai 4,3 gigawatt (GW) sebagai bagian dari strategi transisi energi nasional.

Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa langkah ini bertujuan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, Jumat (31/1/2025).

Rencananya, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) akan mencakup Small Modular Reactor (SMR) terapung, serta tiga pusat tenaga nuklir dengan kapasitas masing-masing 1 GW.

“Kalau tidak salah sampai 4,3 GW termasuk SMR yang terapung dan ada satu dua tiga pusat tenaga nuklir besar 1 GW masing-masing. Ini semua menjawab tantangan perubahan iklim,” ujar Hashim dalam ESG Sustainability Forum 2025

Dewan Energi Nasional (DEN) sebelumnya mengidentifikasi 29 lokasi potensial untuk pembangunan PLTN, dengan total kapasitas mencapai 54 GW. Anggota DEN, Agus Puji Prasetyono, menyatakan bahwa lokasi-lokasi tersebut tersebar dari Sumatera hingga Papua.

“Jadi kita sudah studi ya, ada sekitar 29 lokasi potensial untuk pembangunan energi nuklir, dengan total kapasitas 45-54 gigawatt. Umumnya di luar Jawa untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tengah dan Timur,” jelas Agus dalam acara Anugerah DEN 2024, Senin (6/1/2025).

Namun, Agus menekankan pentingnya memenuhi tiga prasyarat: pembentukan Badan Pelaksana Program Energi Nuklir (Nuclear Energy Program Implementation Organization/NEPIO), keterlibatan pemangku kepentingan, dan penetapan posisi nasional sebelum memulai pembangunan PLTN.

Laporan oleh dipa

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version