Merdekapos.com, Jakarta – Dunia kembali berada di ambang krisis besar. Ketegangan geopolitik melonjak tajam sejak konflik bersenjata antara Iran dan Israel pecah. Serangan militer Israel ke sejumlah fasilitas penting Iran yang berupa instalasi nuklir, sehingga memicu kekhawatiran global akan pecahnya Perang Dunia III. Apa yang dulu hanya sebatas plot film fiksi kini terasa semakin nyata.
Dalam pusaran ketidakpastian ini, muncul satu pertanyaan yang mendasar. Jika perang besar benar-benar terjadi, ke mana kita bisa berlindung?
Laporan terkini dari The Economic Times menyuguhkan pemetaan geopolitik global yang menyoroti sejumlah negara dan wilayah yang dinilai paling aman jika dunia benar-benar terjerumus ke dalam konflik berskala global. Menariknya, Indonesia termasuk dalam daftar itu. Bukan karena kekuatan militernya, tapi karena posisi politik luar negerinya yang netral dan konsisten menyerukan perdamaian sejak era Sukarno.
Berikut ini 11 negara dan wilayah yang dianggap sebagai “safe zone” potensial jika dunia berubah menjadi medan perang besar:
1. Antartika
Wilayah kutub selatan ini tak punya nilai strategis militer dan nyaris tak berpenghuni. Dalam skenario terburuk seperti perang nuklir, tempat ini bisa menjadi benteng terakhir kemanusiaan.
2. Islandia
Negara damai yang tidak memiliki sejarah konflik militer. Letaknya yang terpencil di utara menjadikan Islandia aman dari radar serangan geopolitik.
3. Afrika Selatan
Tanah subur, pasokan air yang stabil, dan infrastruktur modern membuat negara ini mampu bertahan dalam krisis global jangka panjang.
4. Fiji
Negara kepulauan kecil di Pasifik Selatan ini memiliki stabilitas politik dan kekayaan sumber daya yang menjadikannya tempat perlindungan yang tidak mencolok namun efektif.
5. Chili
Dengan wilayah yang panjang, kekayaan alam, dan sistem pertanian yang mandiri, Chili dinilai mampu menopang kehidupan pasca konflik besar.
6. Argentina
Negara ini punya ketahanan pangan yang kuat dan relatif aman dari potensi konflik global. Lokasinya jauh dari pusat ketegangan dunia.
7. Selandia Baru
Konsisten masuk daftar negara paling damai di dunia. Dikelilingi lautan dan memiliki medan pegunungan yang melindungi secara alami dari serangan.
8. Tuvalu
Negara mungil ini tak memiliki nilai strategis tinggi, membuatnya luput dari incaran kekuatan militer global.
9. Swiss
Negara netral dengan sistem pertahanan sipil yang kuat. Ribuan bunker bawah tanah dan lokasi geografisnya di Pegunungan Alpen menjadi keunggulan tersendiri.
10. Greenland
Pulau terbesar di dunia ini jauh dari pusat geopolitik. Populasinya kecil dan minim nilai strategis militer.
11. Indonesia
Meskipun bukan negara adidaya, Indonesia tetap konsisten menjaga prinsip politik luar negeri yang “bebas dan aktif”. Komitmennya untuk tidak memihak dan selalu mendorong diplomasi membuatnya dihormati secara global dan menjadi tempat yang relatif aman jika dunia benar-benar terbakar oleh konflik.
Daftar ini tentu bukan jaminan perlindungan mutlak. Namun di tengah bayang-bayang konflik global, ia memberi gambaran bahwa masih ada tempat untuk bertahan. Dan selama Indonesia mampu menjaga keseimbangan politik luarnya, negeri ini bisa tetap menjadi oase netralitas di tengah dunia yang bergejolak.
Karena dalam perang global, netralitas bukan kelemahan ia bisa menjadi penyelamat.
Laporan oleh Dipa