Merdekapos.com, Jakarta– Kabinet merah putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto siap meluncurkan paket kebijakan ekonomi terbaru yang diklaim akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Melalui surat yang beredar, terdapat tujuh menteri kabinet yang akan hadir dalam konferensi pers “Paket Kebijakan Ekonomi: Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan” anatara lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri UMKM Budi Arie Setiadi, serta Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait. yang akan diumumkan secara resmi pada Senin (16/12/2024) pukul 09.30 WIB di kantor kementerian koordinator bidang perekonomian.
Paket kebijakan ekonomi ini dirancang dengan tujuan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas. Beberapa menteri yang terlibat dalam penyusunan paket ini, hadir untuk mengindikasikan bahwa kebijakan yang akan diumumkan akan menyentuh berbagai sektor penting seperti keuangan, industri,ketenagakerjaan dan perdagangan.
Salah satu poin penting yang akan dibahas dalam paket kebijakan ini adalah terkait dengan rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada tahun 2025. Selain itu, pemerintah juga akan mengumumkan sejumlah insentif pajak baru yang diharapkan dapat mendorong investasi dan aktivitas ekonomi.
Meskipun Menteri Airlangga belum merinci jenis insentif pajak yang dimaksud, namun dipastikan bahwa paket kebijakan ini tidak hanya berfokus pada aspek perpajakan, melainkan juga mencakup kebijakan non-fiskal lainnya.
“Ada kegiatan lain non-perpajakan juga. Dalam bentuk paket ada yang insentif, tunggu Senin,” ungkap Airlangga kepada media di kantornya, Jakarta, pada Jumat (13/12/2024).
Untuk memastikan keberhasilan implementasi paket kebijakan ekonomi ini, pemerintah melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait. Selain para menteri kabinet, sejumlah pimpinan lembaga seperti Kepala Badan Pangan Nasional dan Direktur Utama PLN juga akan hadir dalam konferensi pers. Kolaborasi antar lembaga ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih komprehensif dan sinergis.
Peluncuran paket kebijakan ekonomi terbaru ini menjadi momentum penting bagi pemerintah dalam upaya mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju yang berdaya saing tinggi. Dengan berbagai langkah strategis yang akan diumumkan, diharapkan dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.
Laporan oleh dipa