Close Menu
    What's Hot

    Kemenkop Gencarkan Kolaborasi KSP untuk Dukung Kopdes Merah Putih

    June 26, 2025

    APSPI Dukung Penghapusan Kuota Impor Sapi Perah, Dorong Produksi Susu Nasional

    June 26, 2025

    BSI Dorong Literasi Keuangan Syariah Lewat Investasi Emas di BSI International Expo 2025

    June 26, 2025
    What's Hot

    Kemenkop Gencarkan Kolaborasi KSP untuk Dukung Kopdes Merah Putih

    June 26, 2025

    APSPI Dukung Penghapusan Kuota Impor Sapi Perah, Dorong Produksi Susu Nasional

    June 26, 2025

    BSI Dorong Literasi Keuangan Syariah Lewat Investasi Emas di BSI International Expo 2025

    June 26, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Thursday, June 26
    Facebook X (Twitter) Instagram
    merdekapos.commerdekapos.com
    • Home
    • Nasional
    • Daerah
    • Hukum
    • Ekonomi
    • Hubungi Kami
    merdekapos.commerdekapos.com
    Home»Nasional»Kelapa Nusantara: Warisan Tropis yang Kini Jadi Rebutan Dunia
    Nasional

    Kelapa Nusantara: Warisan Tropis yang Kini Jadi Rebutan Dunia

    merdeka-posBy merdeka-posMay 26, 2025Updated:May 26, 2025No Comments0 Views
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn WhatsApp Reddit Tumblr Email
    Ilustrasi: potret kelapa Indonesia yang kini jadi rebutan pasar luar negeri. (Sumber: Internet)
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Merdekapos.com, Jakarta – Kelapa, tanaman tropis yang telah lama tumbuh subur di tanah air, kini justru menghadirkan dilema. Harga jualnya yang lebih menggiurkan di pasar ekspor, khususnya ke Tiongkok, mendorong banyak petani dalam negeri untuk lebih memilih menjual kelapa bulat ke luar negeri. Akibatnya, Indonesia justru mengalami kelangkaan bahan baku kelapa parut di dalam negeri.

    Fenomena ini bukan hal baru dalam sejarah panjang kelapa Indonesia. Sejak zaman kolonial, kelapa dari Nusantara telah menarik perhatian dunia, terutama bangsa Eropa. Minat mereka bukan tanpa alasan kelapa yang tumbuh di wilayah tropis seperti Indonesia dikenal memiliki manfaat luar biasa.

    Sebuah studi ilmiah bertajuk “Cocos nucifera (L.) (Arecaceae): A phytochemical and pharmacological review” (2015) menyebutkan bahwa kelapa berasal dari wilayah tropis di Asia Tenggara dan Pasifik, termasuk Indonesia.

    Dengan iklim yang lembap dan hangat, tanaman ini tumbuh subur di tanah-tanah Nusantara. Tak heran jika saat bangsa Eropa menjajah wilayah tropis, mereka turut membawa kelapa untuk dibudidayakan di koloni lain yang beriklim serupa.

    Di masa lalu, kelapa bahkan mendapat julukan “Kalpavriksha” atau “pohon surga” karena hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan mulai dari akar hingga air buahnya.

    Dalam arsip kolonial Belanda tahun 1922 bertajuk “De Nuttige Planten van Nederlandsch-Indie” karya K. Heyne, disebutkan bahwa kelapa dari Indonesia dianggap lebih berkhasiat dibandingkan dari wilayah lain.

    Hal ini tak lepas dari kemampuan masyarakat lokal dalam mengolah kelapa menjadi berbagai produk, termasuk obat tradisional.

    Akar kelapa, misalnya, yang sering dianggap tak berguna, ternyata digunakan masyarakat lokal untuk mengobati demam dan diare. Pengetahuan inilah yang membuat para peneliti Eropa terkesima.

    Selain itu, varietas kelapa ijo yang diyakini hanya tumbuh di Indonesia pun menarik perhatian. Di kalangan masyarakat, kelapa ijo dikenal mujarab untuk mengatasi keracunan, meskipun oleh bangsa Eropa lebih sering diolah menjadi sirup atau kecap daripada dikonsumsi langsung.

    Dalam penelitian modern, kelapa ijo atau green coconut memang tidak eksklusif milik Indonesia, tapi karakteristiknya sebagai kelapa muda tetap menjadikannya primadona dalam pengobatan alami.

    Kelapa juga sangat digemari dalam bentuk olahan minyak. Minyak kelapa tak hanya digunakan untuk memasak, tapi juga dalam perawatan tubuh.

    Di masa kolonial, minyak ini populer digunakan warga Eropa untuk mengatasi kutu rambut dan memperindah tampilan rambut agar tampak hitam, berkilau, dan panjang. Khasiatnya pun dimanfaatkan untuk mengobati berbagai keluhan kesehatan, termasuk wasir.

    Saking tingginya nilai guna kelapa, sejak awal 1920-an, industri pengolahan minyak kelapa untuk keperluan kesehatan dan kecantikan mulai berkembang di Hindia Belanda dan hasilnya diekspor ke Eropa. Di Prancis, minyak kelapa bahkan dikenal luas sebagai produk farmasi yang dipercaya mampu merangsang pertumbuhan rambut.

    Kisah ini menunjukkan betapa kayanya manfaat kelapa Indonesia, dari masa lalu hingga kini. Namun, dengan meningkatnya ekspor ke luar negeri, terutama Tiongkok, Indonesia kini menghadapi tantangan baru yaitu menjaga pasokan kelapa untuk konsumsi dan industri dalam negeri. Sebuah ironi di tengah limpahan sumber daya bahwa di negeri yang menjadi rumah bagi pohon surga, justru kelapa parut mulai langka.

    Laporan oleh Dipa

    Kelapa
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email
    merdeka-pos
    • Website

    Related Posts

    Kemenkop Gencarkan Kolaborasi KSP untuk Dukung Kopdes Merah Putih

    June 26, 2025

    APSPI Dukung Penghapusan Kuota Impor Sapi Perah, Dorong Produksi Susu Nasional

    June 26, 2025

    Presiden Prabowo Resmikan PLTP Ijen, Pembangkit Energi Hijau Pertama di Jawa Timur

    June 26, 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Top Posts

    Wow, Ternyata Riau Miliki Patung Karya I Nyoman Nuarta

    August 17, 202476

    Kadis PUPR Riau sidak langsung flyover sudirman yang retak.

    September 8, 202348

    Buruan! Program Penghapusan Denda Pajak Di Riau Akan Segera Berakhir

    August 29, 202343

    Besok Pagi Mendagri Akan Melantik 10 Pj Gubernur

    September 4, 202333
    HO
    Nasional

    Kemenkop Gencarkan Kolaborasi KSP untuk Dukung Kopdes Merah Putih

    By merdeka-posJune 26, 20250

    Merdekapos.com, Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, mengajak koperasi simpan pinjam (KSP) yang…

    APSPI Dukung Penghapusan Kuota Impor Sapi Perah, Dorong Produksi Susu Nasional

    June 26, 2025

    BSI Dorong Literasi Keuangan Syariah Lewat Investasi Emas di BSI International Expo 2025

    June 26, 2025

    Presiden Prabowo Resmikan PLTP Ijen, Pembangkit Energi Hijau Pertama di Jawa Timur

    June 26, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Tentang Kami
    Tentang Kami

    Merdeka Pos adalah platform media daring dengan filosofi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

    Merdeka Pos ingin menjadi sumber informasi yang dipercaya.

    Email Us: maria.mektania@gmail.com
    Contact: +62 813-7494-9844

    Facebook X (Twitter) YouTube WhatsApp

    Kemenkop Gencarkan Kolaborasi KSP untuk Dukung Kopdes Merah Putih

    June 26, 2025

    APSPI Dukung Penghapusan Kuota Impor Sapi Perah, Dorong Produksi Susu Nasional

    June 26, 2025

    BSI Dorong Literasi Keuangan Syariah Lewat Investasi Emas di BSI International Expo 2025

    June 26, 2025

    Presiden Prabowo Resmikan PLTP Ijen, Pembangkit Energi Hijau Pertama di Jawa Timur

    June 26, 2025
    Filosofi
    Filosofi

    Pewartaan membutuhkan kemerdekaan yang terarah untuk memenuhi berbagai fungsi kontrol, baik sosial, ekonomi, maupun politik.

    MerdekaPos.com memegang konsep kemerdekaan yang terarah yang berpihak kepada rakyat.

    Karena MerdekaPos.com ditulis dan dikelola oleh rakyat, untuk rakat dan bagi rakyat.

    Facebook X (Twitter) Pinterest YouTube WhatsApp
    Our Picks

    Kemenkop Gencarkan Kolaborasi KSP untuk Dukung Kopdes Merah Putih

    June 26, 2025

    APSPI Dukung Penghapusan Kuota Impor Sapi Perah, Dorong Produksi Susu Nasional

    June 26, 2025

    BSI Dorong Literasi Keuangan Syariah Lewat Investasi Emas di BSI International Expo 2025

    June 26, 2025
    Most Popular

    Wow, Ternyata Riau Miliki Patung Karya I Nyoman Nuarta

    August 17, 202476

    Kadis PUPR Riau sidak langsung flyover sudirman yang retak.

    September 8, 202348

    Buruan! Program Penghapusan Denda Pajak Di Riau Akan Segera Berakhir

    August 29, 202343
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Go to mobile version