Merdekapos.com, Pekanbaru – Keluarnya putusan perselisihan pemilihan Presiden oleh Mahkamah Konstitusi (MK) dengan kemenangan pasangan Prabowo-Gibran, menimbulkan polemik baru yang dilontarkan oleh elit partai pengusung presiden yang kalah.
Polemik ini ditujukan kepada Presiden Jokowi secara pribadi yang dilontarkan oleh sejumlah elit Partai Demkorasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melalui berbagai media.
Dilatarbelakangi oleh kekalahan pasangan presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diusung oleh koalisi PDIP.
Ketua DPD Projo Riau, Sonny Silaban, S.T., yang setia satu komando arahan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Pembina Projo, Bapak Jokowi, mengatakan bahwa tidak etis menyalahkan Jokowi dan posisinya, atas sebuah kekalahan dalam pencalonan presiden dan wakil presiden.
“Sebaiknya tidak usah saling menyalahkan atas hasil pilpres saat ini. Rakyat sudah menerima keputusan KPU dan keputusan MK yang memenangkan Prabowo-Gibran. Mari kita jaga persatuan di akar rumput dan saling berjabat tangan untuk membangun Indonesia lima tahun kedepan”, ucapnya pada merdekapos.com.
“Jangan lagi para elit politik menyalahkan pribadi pak Jokowi maupun sebagai kepala negara. Beliau sudah memastikan berlangsungnya pemilu dengan damai dan demokrasi tanpa ada rusuh dan gejolak di masyarakat. Padahal kemaren banyak yang sengaja memicu kisruh saat pilpres,” lanjutnya lagi.
Sony menegaskan bahwa jalur formil yang ditempuh PDIP melalui gugatan hasil pilpres sudah di putuskan oleh Mahkamah Konstitusi.
Hasil keputusan MK yang menolak seluruh gugatan pasangan calon 01 dan 03 membuktikan bahwa negara tidak menemukan keterlibatan Pak Jokowi dalam pilpres kemaren.
“Kalau memang nasionalis dan patriotisme, seharusnya semua pasangan calon menerima dan memberikan ucapan selamat kepada pasangan Prabowo – Gibran. Dukung untuk membangun Indonesia Emas 2045. Bukan masih sibuk nyalahin pribadi tertentu,” tegasnya lagi.
Terpantau bahwa Projo di seluruh Indonesia bereaksi keras dengan serangan elit PDIP kepada Jokowi yang sudah menyerang pribadi Jokowi dan berpotensi menimbulkan konflik di masyarakat.
“Sudah saatnya elit politik fokus bekerja untuk rakyat agar terwujud Indonesia maju sesuai harapan masyarakat. Bukan sibuk tuding menuding karena gak terima kalah,” tutup Sonny.
Laporan oleh Nia.