Merdekapos.com, Magelang – Dalam sebuah pernyataan mengejutkan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa kepala daerah yang datang terlambat atau tidak hadir dalam kelas retret kepala daerah di Akademi Militer Magelang akan menerima sertifikat berbeda. “Bagi yang hadir minimal 90 persen, sertifikatnya akan menyatakan lulus.
Sedangkan yang datang di tengah acara, hanya akan menerima sertifikat ‘telah mengikuti’,” jelas Tito Minggu (23/02/2025).
Retret ini menjadi sorotan setelah DPP PDIP mengeluarkan instruksi bagi anggotanya yang menjabat sebagai kepala daerah untuk menunda perjalanan ke Magelang.
Instruksi ini diterbitkan menyusul penahanan Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Meskipun demikian, beberapa kepala daerah PDIP tetap hadir, seperti Bupati Brebes, Bupati Malang, dan Bupati Blitar, yang menunjukkan komitmen mereka meski ada ketegangan di partai.
Hingga saat ini, masih ada 47 kepala daerah yang belum hadir dan tanpa izin yang jelas.
“Kami mengundang mereka untuk bergabung dalam orientasi,” ungkap panitia retret. Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menambahkan bahwa kemungkinan besar beberapa kepala daerah dari PDIP akan segera menyusul.
“Kami belum tahu pasti kapan mereka akan datang, tetapi ada harapan mereka akan bergabung dalam waktu dekat,” kata Bima optimis.
Dengan suasana yang tegang dan ketidakpastian, retret kali ini menjadi ajang penting bagi para kepala daerah untuk memperkuat sinergi dan menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Sertifikat yang berbeda ini pun menjadi simbol dari komitmen dan kedisiplinan dalam pemerintahan.
Apakah ini akan menjadi momentum bagi kepala daerah untuk bersatu atau justru menambah ketegangan di dalam partai? Kita tunggu perkembangan selanjutnya!
Laporan oleh dewa