Merdekapos.com, Bhutan – Dalam sebuah langkah signifikan menuju pengoperasian pasar karbon global, Badan Pengawas Artikel 6.4 menyelesaikan rapat ke-15 mereka di Hotel Taj Tashi, Thimphu, Bhutan, Pada 12-16 Februari 2025.
Rapat ini menandai kemajuan penting dalam menyusun panduan yang akan mengatur mekanisme perdagangan karbon di bawah Perjanjian Paris.
Setelah bertahun-tahun negosiasi yang penuh tantangan, pengesahan aturan Artikel 6 pada Konferensi Para Pihak ke-29 (COP29) menjadi tonggak sejarah bagi komunitas global. Kini, pasar yang dikenal sebagai Mekanisme Pemberian Kredit Perjanjian Paris (PACM) siap untuk menghilangkan hambatan-hambatan yang sebelumnya menghalangi operasionalisasi.
Dalam rapat kali ini, sejumlah agenda krusial dibahas, termasuk pengembangan standar metodologis untuk penetapan baseline dan tambahan, serta peluncuran registri mekanisme sementara.
Badan Pengawas juga melakukan revisi terhadap aturan transisi dari Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) ke Artikel 6.4 dan memperbarui prosedur siklus kegiatan yang mengatur proyek pengurangan emisi.
Salah satu topik menarik adalah penetapan baseline, yang berfungsi sebagai acuan untuk mengukur pengurangan emisi.
Para anggota membahas penggunaan ‘whitelist’ dan ‘blacklist’ untuk menentukan kelayakan proyek dalam memperoleh kredit karbon. Meskipun ada perdebatan, Badan Pengawas menyarankan agar penetapan kelayakan didasarkan pada tes tambahan, tanpa perlu kategorisasi yang kaku.
Diskusi juga menyentuh tentang penyesuaian ke bawah, yang bertujuan untuk memastikan pengukuran pengurangan emisi lebih konservatif sejalan dengan tujuan iklim global.
Badan Pengawas merekomendasikan agar penyesuaian ini tidak terlalu terikat pada target nasional, memberikan kebebasan lebih bagi negara-negara untuk menyesuaikan pendekatan mereka.
Dengan penekanan pada transparansi dan keterlibatan pemangku kepentingan, rapat ini juga menyoroti pentingnya melibatkan komunitas lokal dalam pengembangan proyek karbon.
Keterlibatan ini tidak hanya penting untuk keberhasilan proyek, tetapi juga untuk membangun kepercayaan publik yang lebih besar terhadap mekanisme ini.
Narasumber utama dalam rapat ini adalah Dr. Maya Sharma, anggota Badan Pengawas yang menyatakan, “Kami berkomitmen untuk menciptakan kerangka kerja yang transparan dan inklusif, sehingga semua pihak dapat berkontribusi dalam upaya pengurangan emisi global.”
Kemajuan yang dicapai dalam rapat ini menunjukkan komitmen global untuk menghadapi tantangan perubahan iklim melalui inovasi dan kolaborasi.
Dengan langkah-langkah ini, pasar karbon diharapkan dapat memainkan peran kunci dalam membantu negara-negara mencapai target pengurangan emisi mereka dan mendorong pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia.
Pasar karbon Perjanjian Paris kini semakin dekat untuk beroperasi, menawarkan harapan baru dalam perjuangan melawan perubahan iklim.
Semua mata kini tertuju pada langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Badan Pengawas dan komunitas global dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau.
Laporan oleh Ayu