Merdekapos.com,Nusa Tenggara Barat — Sorak penonton di Sirkuit Mandalika tak hanya menggema di lintasan, tetapi juga di denyut ekonomi masyarakat sekitar. Penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 terbukti membawa manfaat nyata mulai dari peningkatan pendapatan warga hingga tumbuhnya kembali sektor pariwisata di Nusa Tenggara Barat.
Ajang internasional yang berlangsung di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika ini menjadi momentum penting untuk memperkuat investasi dan daya saing pariwisata nasional. Direktur Utama InJourney, Maya Watono, mengatakan selama tiga hari pelaksanaan, sebanyak 2.073 tenaga kerja lokal asal NTB terserap di berbagai sektor.
“Mereka berperan di sektor hospitality, keamanan, transportasi, hingga logistik,” ujar Maya, Senin (6/10/2025).
Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi NTB memperkirakan total perputaran ekonomi selama gelaran MotoGP mencapai sekitar Rp4,8 triliun. Angka tersebut mencakup sektor akomodasi, transportasi, kuliner, hingga penjualan produk kreatif masyarakat.
Ajang balap motor bergengsi ini juga menjadi katalis pengembangan destinasi wisata dan promosi pariwisata nasional. Berdasarkan data resmi Mandalika Grand Prix Association (MGPA), jumlah penonton MotoGP Mandalika 2025 mencapai 140.324 orang, meningkat 15,73 persen dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 121.252 penonton.
Capaian itu menjadi rekor tertinggi sejak MotoGP pertama kali digelar di Mandalika pada 2022. Dari total tersebut, 67.905 penonton hadir di hari puncak (race day), naik signifikan dari 60.709 penonton pada 2024.
MGPA juga mencatat kenaikan 36 persen pada kunjungan ke area Paddock dan VIP Village, menandakan meningkatnya minat wisatawan terhadap sport tourism unggulan Indonesia.
Selain memberikan dampak ekonomi langsung, kesuksesan MotoGP 2025 juga memperlihatkan efektivitas KEK Mandalika sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK, Susiwijono Moegiarso, mengatakan Presiden Prabowo Subianto meminta laporan langsung mengenai perkembangan seluruh KEK, termasuk Mandalika.
“Presiden ingin memastikan dampak positif terhadap perekonomian daerah, khususnya di KEK Mandalika,” ujar Susiwijono.
Ia menambahkan, momentum ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat daya saing kawasan dan menarik lebih banyak investasi strategis. Hingga Juni 2025, KEK Mandalika mencatat realisasi investasi sebesar Rp5,7 triliun dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 19.010 orang. Saat ini, terdapat 28 pelaku usaha aktif yang beroperasi di kawasan tersebut.
“Pemerintah berkomitmen menjaga keberlanjutan pengembangan Mandalika sebagai pusat kegiatan pariwisata, olahraga, investasi internasional, sekaligus penggerak ekonomi kawasan timur Indonesia,” tutup Susiwijono.
Laporan oleh Dipa