Merdekaopos.com, Jakarta –Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memasang geobag, yaitu kantong berisi pasir atau tanah, sebagai tanggul sementara di sejumlah lokasi yang rawan banjir akibat air pasang (rob) di kawasan Jakarta Utara.
Menurut Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Hendri, geobag tersebut digunakan sebagai tanggul mitigasi dengan cara dimasukkan ke dalam bronjong dan disusun menyerupai tanggul.
“Pemasangan geobag dilakukan di beberapa titik, seperti Sunda Kepala, kawasan Baywalk Pluit, dan Marunda Pulo,” ujar Hendri di Jakarta, Rabu.
Selain pemasangan geobag, Pemprov DKI juga melakukan berbagai langkah lainnya, termasuk meninggikan tanggul yang sudah ada di Muara Angke serta memperbaiki tanggul dengan metode beton tembok di Muara Baru.
Upaya tambahan lainnya mencakup penambalan kebocoran pada sheet pile (turap) sebagai langkah darurat, serta penyediaan pompa bergerak di Ancol Hilir atau Jalan R.E. Martadinata untuk mengantisipasi potensi banjir rob.
Hendri menambahkan bahwa tanggul mitigasi ini merupakan solusi sementara untuk menghadapi banjir rob, sambil menunggu penyelesaian proyek tanggul pantai dalam skema National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN), yang dijadwalkan rampung pada 2030.
Selain membangun tanggul, Dinas SDA DKI Jakarta juga menyiagakan pompa stasioner dan pompa mobile di wilayah pesisir untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir rob, terutama yang diperkirakan akan terjadi pada akhir Maret ini.
Beberapa wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob antara lain Muara Angke, Muara Baru, Jalan R.E. Martadinata, Cilincing, dan Marunda Pulo.
Sementara itu, Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat, menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan peringatan kepada masyarakat di pesisir utara Jakarta untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipasi, termasuk penyediaan sarana evakuasi dan tempat pengungsian.
“Jika diperlukan evakuasi, kami telah menyiapkan perahu dan akan memanfaatkan sarana yang sudah tersedia,” kata Maruli.
Laporan oleh Ayu