Pekanbaru, Merdekapos.com – Politisi senior gerindra Permadi Satrio Wiwoho telah tutup usia pada Rabu (12/6). Informasi tersebut disampaikan salah satu ahli utama, Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.
“Telah berpulang ke Rahmatullah penyambung lidah Bung Karno, Permadi, SH,” demikian unggahan Ngabalin lewat akun WhatsApp-nya.
Permadi merupakan politisi senior yang pernah tergabung dalam anggota fraksi PDIP di Komisi I DPR periode 2004-2009. Ia kemudian pindah ke Partai Gerindra.
Di partai Prabowo Subianto, ia menjabat sebagai anggota Dewan Kehormatan.
Selain itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman juga menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Permadi.
Ia mengaku sangat dekat dengan Permadi karena memiliki kesamaan dalam hal aktivisme.
“ Pak Permadi menjadi tauladan kami karena sikap teguhnya yang selalu memperjuangkan rakyat tertindas. Sampai beberapa bulan lalu beliau masih menghadiri rapat-rapat Dewan pembina “ kata habib
“ Semoga almarhum husnul khatimah dan semoga keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan,” imbuhnya lagi.
Permadi meninggal dunia, Rabu (12/6) pukul 07.00 di kediamannya Jalan Pengadegan Barat, Pancoran, Jakarta Selatan. Almarhum akan disemayamkan sore ini di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.
Selain sebagai politikus, Permadi juga turut berkontribusi dalam berdirinya Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada tahun 1973. Beliau menjabat sebagai Ketua YLKI pada tahun 1979-1982.
Akun resmi X YLKI, @YLKI_ID pun ikut turut berduka cita atas kepergian Permadi SH.

“ Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Turut berduka cita yg mendalam atas wafatnya Bp. PERMADI, S.H. Beliau berperan besar dlm mendirikan YLKI di th 1973. Beliau menjabat sebagai Ketua YLKI Periode 1979 – 1982. Semoga diampuni semua dosa dan diterima amal baiknya. Aamiin,” demikian tulis YLKI di akun X resmi YLKI.
Nama Permadi mulai tenar pada tahun 2019 saat ia berupaya menggulingkan Presiden Indonesia, Jokowi. Pernyataan itu disampaikannya jelang pelantikan Jokowi di periode kedua pada 20 Oktober. Namun, kala itu partainya tak menghendaki. Gerindra menyatakan kalau pernyataan Permadi tak mewakili partai.
Laporan oleh Dipa