Merdekapos.com, Pekanbaru –Memasuki hari keempat banjir yang melanda permukiman warga RW 12, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau, banyak warga terpaksa menggunakan genangan air banjir untuk mandi dan mencuci.
Pantauan di lokasi pada Sabtu (8/3/2025) menunjukkan warga mandi di genangan air yang berjarak sekitar 50 meter dari posko pengungsian di pinggir Jalan Yos Sudarso. Selain mandi, mereka juga mencuci muka, menggosok gigi, serta mencuci pakaian di lokasi tersebut.
Namun, kondisi air yang digunakan tampak tidak bersih, dengan banyak sampah mengapung serta adanya aktivitas buang air besar dan kecil di sekitar area tersebut. Meskipun demikian, beberapa warga tetap menganggap air tersebut layak digunakan.
“Air nya terlihat bersih, jadi tidak masalah dipakai untuk mandi” ujar Romi (55), salah satu warga terdampak banjir.
Romi mandi bersama dua cucunya di genangan air dengan kedalaman lebih dari satu meter. Warga terpaksa menggunakan air banjir karena mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, sementara rumah mereka sudah terendam.
“Terpaksa,” kata Fatimah (41), yang mengaku sudah dua hari tidak mandi dan hanya sekali mengganti pakaian karena seluruh pakaiannya yang disimpan di lemari basah akibat banjir.
“Pakaian saya dua lemari basah semua. Air di dalam rumah saya sepinggang. Jadi kalau mau mandi dan mencuci, ya di sini (genangan air),” jelasnya.
Warga Butuh Fasilitas Mandi dan Mencuci
Para korban banjir berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah, terutama terkait fasilitas mandi, mencuci, dan buang air.
“Kalau makanan dan minuman, sampai sekarang masih cukup. Tapi yang kami butuhkan sekarang adalah tempat mandi dan mencuci. Kemarin kami sempat mandi di masjid, tapi antre. Makanya sekarang mandi di air banjir lagi,” ungkap Fatmawati.
Senada dengan itu, Siti (55) juga berharap pemerintah segera membangun fasilitas mandi dan mencuci. Ia mengaku sudah dua hari menggunakan air banjir untuk membersihkan diri karena tidak ada pilihan lain.
“Mau bagaimana lagi? Terpaksa,” ujarnya.
Siti menambahkan bahwa banjir telah merendam seluruh rumah warga RW 12, menyebabkan mereka harus mengungsi ke berbagai tempat, termasuk posko pengungsian, rumah keluarga, dan ruko kosong.
“Kami di RW 12 ada 350 KK, semuanya sudah mengungsi. Saya dan keluarga tinggal di ruko kosong bersama sekitar 100 orang lainnya,” tambahnya.
Penanganan Banjir dan Kondisi Terkini
Saat ini, ketinggian air di permukiman warga sudah mengalami penurunan sekitar 5 sentimeter. Sebelumnya, banjir yang disebabkan oleh luapan Sungai Siak telah merendam ribuan rumah di Kecamatan Rumbai, berdampak pada sekitar 17.000 jiwa.
Pemerintah Kota Pekanbaru telah melakukan berbagai langkah tanggap darurat, termasuk:
- Mendirikan posko pengungsian
- Menyediakan tenda darurat
- Menyalurkan bantuan makanan dan pakaian
Meskipun upaya penanganan terus dilakukan, banyak warga masih bertahan di rumah mereka karena berbagai alasan. Mereka berharap pemerintah segera menyediakan fasilitas sanitasi agar kebutuhan dasar mereka dapat terpenuhi selama masa banjir ini.
Laporan oleh Ayu