Merdekapos.com, Jakarta – Massa buruh dari berbagai serikat dan konfederasi yang tergabung dalam Aliansi Gebrak (Gerakan Buruh Bersama Rakyat) kembali turun ke jalan, Kamis (4/9/2025). Titik aksi dipusatkan di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, dengan membawa sejumlah tuntutan.

“Kita sedang bersiap menuju ke sana (Patung Kuda),” kata Ilhamsyah, perwakilan dari Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) saat dihubungi wartawan.

Salah satu isu utama yang diangkat adalah reformasi perpajakan. Menurut Ilhamsyah, negara perlu menerapkan pajak kekayaan agar distribusi ekonomi lebih adil. Ia menilai selama ini pemerintah terlalu banyak memberi insentif dan pengampunan pajak kepada kelompok kaya, sementara beban PPN, PPh, hingga PBB terus dinaikkan dan justru membebani masyarakat kecil.

“Pajak bagi orang kaya seharusnya bukan untuk menekan rakyat miskin,” tegasnya.

Selain pajak, massa juga menuntut negara mengambil alih minimal 51% saham di sektor pertambangan dan perkebunan. Tujuannya agar hasil kekayaan alam dapat dinikmati rakyat dalam bentuk jaminan sosial, pendidikan, kesehatan, perumahan, hingga infrastruktur.

“Begitulah amanat UUD pasal 33. Namun, 80 tahun merdeka, kekayaan alam kita banyak dikuasai segelintir pejabat korup dan pengusaha kapitalis,” ujarnya.

Tuntutan lain yang mengemuka adalah pemotongan 50% gaji dan tunjangan pejabat negara. Massa buruh menilai kebijakan menaikkan fasilitas pejabat di tengah kondisi ekonomi sulit tidak masuk akal.

Di sisi lain, kata Ilhamsyah, tuntutan kenaikan upah buruh justru sering ditolak dengan alasan investor bisa hengkang. “Padahal, kenaikan upah hanya untuk bisa hidup layak dan manusiawi. Harus ada aturan yang menetapkan batas atas dan batas bawah pendapatan, baik bagi pekerja maupun pejabat publik, agar tercipta pemerataan dan kesetaraan,” tambahnya.

Laporan oleh Dipa

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version