Merdekapos.com, Jakarta-Pada tahun 2024, enam dari sepuluh perusahaan dilaporkan memutus hubungan kerja dengan fresh graduate dari Generasi Z (Gen Z). Selain itu, satu dari enam manajer rekrutmen menunjukkan keraguan untuk merekrut lulusan baru dari perguruan tinggi.

Hasil ini diungkapkan melalui survei yang dilakukan oleh Intelligent dan dirilis pada September 2024. Penelitian berbasis jajak pendapat daring melalui Pollfish ini melibatkan 966 pemimpin bisnis yang menyoroti tren perekrutan Gen Z di awal karier mereka.

Gen Z sendiri mencakup individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, sehingga menjadikan mereka generasi muda yang kini mulai memasuki dunia kerja dalam jumlah besar.

Namun, survei mencatat bahwa 75 persen perusahaan merasa kinerja fresh graduate dari Gen Z  belum memadai. Mereka dinilai kurang siap memasuki dunia kerja, kurang profesional, dan tidak mampu menangani beban pekerjaan dengan baik. Bahkan, sembilan dari sepuluh manajer rekrutmen menyarankan agar para lulusan baru ini mendapatkan pelatihan etiket terlebih dahulu.

Beberapa kelemahan yang sering ditemukan meliputi kurangnya motivasi dan inisiatif (50 persen), komunikasi yang buruk (39 persen), sikap tidak profesional (46 persen), kesulitan menerima kritik (38 persen), serta lemahnya kemampuan memecahkan masalah (34 persen).

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Amich Alhumami, juga menyoroti isu lemahnya soft skill Gen Z.

“Banyak kasus viral tentang Gen Z yang dipecat karena kekurangan soft skill,” ungkapnya dalam sebuah acara di Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024) lalu.

Amich melanjutkan, menurutnya soft skill menjadi kunci keberhasilan memasuki dunia kerja. Pengembangan kemampuan ini dapat dimulai melalui kegiatan organisasi, komunitas, maupun kerelawanan. Ia menekankan pentingnya pelatihan untuk membantu mahasiswa dari berbagai latar belakang sosial ekonomi agar lebih siap menghadapi dunia kerja.

Di sisi lain, perusahaan juga memiliki tanggung jawab dalam membimbing Gen Z. Berdasarkan laman Harvard Business Publishing Corporate Learning, fase awal karier adalah waktu penting bagi Gen Z untuk membangun pengalaman kerja dan menemukan arah profesionalnya.

Namun, tantangan pascapandemi tahun lalu dengan tuntutan bekerja jarak jauh, membuat orientasi Gen Z di dunia kerja menjadi kurang optimal. Hal ini lah yang menghambat kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja baru dan menunda proses kolaborasi yang efektif.

Ketika belum sepenuhnya beradaptasi, sebagian Gen Z sudah harus menghadapi pemutusan hubungan kerja. Situasi ini dapat menimbulkan rasa tidak percaya pada sistem kerja, ketidakamanan, serta kekhawatiran terhadap prospek karier mereka.

Untuk membantu Gen Z sukses dalam dunia kerja, berikut beberapa langkah yang dapat diambil oleh perusahaan:

  1. Pengembangan Soft Skill dan Hard Skill: Fokus pada program pelatihan yang berorientasi pada kebutuhan individu Gen Z untuk meningkatkan keterampilan kerja mereka.
  1. Menciptakan Kepuasan Kerja: Berikan lingkungan kerja yang mendukung agar mereka merasa bahagia dan termotivasi.
  1. Komunikasi Dua Arah: Libatkan Gen Z dalam diskusi tentang kebutuhan karier mereka dan cara terbaik untuk mendukung pertumbuhan profesional mereka.
  1. Mentorship dan Dukungan: Hubungkan mereka dengan rekan kerja berpengalaman serta pemimpin yang bisa memberikan panduan dan saran konkret.
  1. Pemahaman Konsep Sukses: Tanyakan pandangan mereka tentang kesuksesan di tempat kerja dan bantu mereka memetakan langkah-langkah untuk mencapainya.
  1. Pemberian Otonomi: Biarkan mereka mengelola tugas dan pengembangan diri untuk belajar dari kesalahan, bertanggung jawab, dan berkembang.

Pada akhirnya, perjalanan karier adalah tanggung jawab pribadi. Gen Z perlu berupaya terus belajar dan tumbuh, baik secara profesional maupun personal, untuk menghadapi tantangan dunia kerja.

Untuk mendukung keberhasilan Gen Z di dunia kerja, selain bimbingan dari perusahaan, mereka juga perlu berinisiatif mengembangkan diri.

Berikut adalah beberapa langkah yang Merdekapos rangkum untuk membantu Gen Z dalam meningkatkan kemampuan mereka dan meraih sukses di dunia kerja:

  1. Mengembangkan Keterampilan Komunikasi
  • Latih Kemampuan Verbal dan Non-Verbal: Perbaiki cara berbicara di depan umum, bahasa tubuh, dan nada suara agar lebih percaya diri.
  • Belajar Mendengarkan Secara Aktif: Dengarkan masukan atau kritik dengan sikap terbuka, dan berikan tanggapan yang konstruktif.
  1. Meningkatkan Kemampuan Problem-Solving
  • Identifikasi Masalah dengan Tepat: Belajar untuk menganalisis situasi secara kritis dan mengidentifikasi akar permasalahan sebelum mencari solusi.
  • Latih Pemikiran Kreatif: Kembangkan cara berpikir out-of-the-box dengan mencoba pendekatan baru dalam menyelesaikan masalah.
  1. Meningkatkan Disiplin dan Manajemen Waktu
  • Buat Prioritas yang Jelas: Gunakan alat bantu seperti to-do list atau aplikasi manajemen waktu untuk mengatur pekerjaan.
  • Jangan Menunda-Nunda: Selesaikan tugas segera untuk membangun kebiasaan produktif.
  1. Meningkatkan Kemampuan Kerja Sama Tim
  • Berlatih Empati: Pahami perspektif rekan kerja dan belajar bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
  • Bangun Hubungan yang Baik: Jadilah seseorang yang mudah diajak kerja sama dengan menunjukkan sikap profesional dan menghargai kontribusi orang lain.
  1. Memperdalam Pengetahuan Teknis dan Digital
  • Ikuti Pelatihan Online: Manfaatkan platform seperti Coursera, Udemy, atau LinkedIn Learning untuk mempelajari keterampilan baru yang relevan dengan industri.
  • Perbarui Pengetahuan Teknologi: Kuasai software, alat kolaborasi digital, atau tren teknologi terbaru yang mendukung pekerjaan.
  1. Berlatih Mandiri dan Bertanggung Jawab
  • Ambil Inisiatif: Jangan ragu menawarkan ide atau mengambil tugas tambahan untuk menunjukkan kemampuan dan antusiasme.
  • Evaluasi Diri: Secara rutin tinjau pencapaian dan kelemahan untuk memperbaiki kinerja di masa depan.
  1. Membangun Resiliensi dan Mentalitas Positif
  • Hadapi Kegagalan dengan Kepala Tegak: Jadikan setiap kegagalan sebagai pelajaran untuk meningkatkan diri.
  • Pertahankan Pola Pikir Pertumbuhan (Growth Mindset): Percayalah bahwa kemampuan dapat terus berkembang melalui usaha dan dedikasi.
  1. Aktif dalam Jaringan Profesional
  • Ikut Komunitas dan Acara Networking: Bertemu dengan orang-orang dari berbagai bidang untuk memperluas koneksi dan wawasan.
  • Manfaatkan Media Sosial Profesional: Bangun profil yang kuat di platform seperti LinkedIn untuk memperluas peluang karier.
  1. Mengasah Kemampuan Multitasking
  • Berlatih Fokus pada Beberapa Tugas: Belajar untuk bekerja efisien tanpa mengorbankan kualitas, dengan prioritas yang baik.
  • Tingkatkan Adaptabilitas: Belajar cepat beradaptasi pada perubahan tugas atau situasi kerja yang baru.
  1. Berinvestasi pada Kesehatan dan Kebugaran
  • Jaga Pola Hidup Sehat: Konsumsi makanan bergizi, cukup tidur, dan olahraga untuk mendukung produktivitas.
  • Kelola Stres dengan Baik: Praktikkan meditasi atau hobi yang membantu menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Dengan langkah-langkah ini, Gen Z dapat memperkuat posisi mereka di dunia kerja dan membangun masa depan karier yang lebih sukses.

Dunia kerja mungkin penuh tantangan, tetapi kamu adalah generasi yang tangguh, kreatif, dan sarat inovasi. Dengan kesadaran untuk terus belajar, fleksibilitas dalam menghadapi perubahan, serta daya juang yang kuat, kamu memiliki semua yang dibutuhkan untuk menavigasi dunia profesional dengan percaya diri dan sukses.

Laporan oleh dipa

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version