Merdekapos.com, Jakarta –Kementerian Agama (Kemenag) akan mengadakan sidang isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah pada Sabtu, 29 Maret 2025. Acara ini akan berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi, Jakarta Pusat.
Melalui unggahan di akun Instagram resminya, @bimasislam, Kemenag menyampaikan bahwa sidang isbat akan mencakup beberapa rangkaian kegiatan, yakni seminar nasional hisab rukyat, laporan hasil rukyat, sidang isbat, serta konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar. Sidang ini juga akan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Bimas Islam TV.
Penetapan awal Syawal melalui sidang isbat menjadi momen penting bagi umat Muslim di Indonesia untuk menentukan hari raya Idulfitri. Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa sidang isbat selalu dilakukan pada tanggal 29 Syakban untuk awal Ramadan, 29 Ramadan untuk awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk awal Zulhijah.
Untuk mendukung keakuratan penetapan 1 Syawal, pemantauan hilal akan dilakukan di 33 lokasi di seluruh Indonesia, kecuali Bali yang sedang memperingati Nyepi. “Kami menghormati suasana Nyepi, sehingga rukyatul hilal tidak dilakukan di sana,” ujar Abu Rokhmad.
Metode hisab dan rukyat tetap menjadi acuan dalam menentukan awal Syawal, sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2004. Secara astronomi, ijtima atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57 WIB, dengan posisi hilal berkisar antara minus tiga derajat di Papua hingga minus satu derajat di Aceh. “Apa yang telah dihitung secara astronomi, kami konfirmasi di lapangan melalui rukyat,” tambahnya.
Sementara itu, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal yang telah lama digunakan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Muhammadiyah.
Laporan oleh Nita