Merdekapos.com, Pekanbaru – Warga Riau digemparkan oleh dugaan dua kasus cacar monyet (Mpox) di Kabupaten Kepulauan Meranti. Kabar ini langsung menyita perhatian publik, apalagi salah satu pasien, seorang santri berusia 13 tahun, meninggal dunia setelah mengalami demam tinggi dan ruam di kulit. Meski begitu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan hingga kini kasus tersebut masih berstatus suspek, belum ada satu pun hasil laboratorium yang memastikan positif cacar monyet.
Kasus pertama dialami BS (13), seorang santri yang sejak 12 September 2025 mengalami demam tinggi, ruam, dan lesi di kulit. Kondisinya semakin parah hingga akhirnya dirawat di RSUD Kepulauan Meranti. Tiga hari setelah dirawat, BS meninggal dunia. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan gejala yang lebih mendekati cacar air (varicella) dengan komplikasi infeksi selaput otak.
Sementara kasus kedua dialami Zu (17). Ia mengalami demam dan ruam sejak 18 September 2025, sempat dirawat, namun kondisinya berangsur pulih dan kini menjalani isolasi mandiri. Dari penelusuran, salah satu teman sekamarnya di pesantren diketahui menderita cacar air. Karena itu, penyakit Zu juga lebih mengarah ke varicella ketimbang cacar monyet.
Untuk memastikan penyebab penyakit, Kemenkes bersama Dinas Kesehatan daerah, RSUD, dan pihak pondok pesantren sudah melakukan penyelidikan epidemiologi. Sampel dari kedua pasien juga telah dikirim ke Balai Besar Laboratorium Biologi Kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hingga kini, Kemenkes menegaskan belum ada kasus cacar monyet yang benar-benar terkonfirmasi di Riau maupun Indonesia sepanjang 2025.
Meski begitu, kewaspadaan masyarakat tetap penting. Bentuknya sederhana, antara lain:
- Menjaga pola hidup bersih, seperti rajin cuci tangan dengan sabun.
- Menghindari kontak fisik atau hubungan seksual berisiko dengan orang yang sedang sakit atau bergejala.
- Tidak berbagi barang pribadi (handuk, sprei, pakaian) dengan orang yang memiliki ruam atau luka di kulit.
- Segera periksa ke fasilitas kesehatan jika muncul gejala mencurigakan.
Adapun gejala khas cacar monyet biasanya ditandai dengan:
- Demam, sakit kepala, nyeri otot, dan lemas.
- Pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak, atau selangkangan).
- Ruam yang muncul 1–3 hari setelah demam, berkembang menjadi bintil berisi cairan atau nanah, lalu mengeras sebelum akhirnya mengelupas.
- Lesi bisa muncul di wajah, tangan, kaki, bahkan area genital.
“Kewaspadaan tetap perlu dijaga sambil menunggu hasil laboratorium,” tegas Kemenkes.
Laporan oleh Dipa