Merdekapos.com, Jakarta – Pemerintah terus mendorong penguatan ekonomi pedesaan melalui peluncuran Koperasi Desa Merah Putih, sebuah inisiatif strategis yang dirancang untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa koperasi ini akan menjadi pilar utama dalam mendukung petani dan nelayan, dengan menghadirkan enam unit penting, termasuk gudang penyimpanan, cold storage, dan unit simpan pinjam, yang siap melayani kebutuhan desa.
Dalam pernyataannya, Budi Arie menekankan bahwa skema keuangan koperasi, termasuk besaran bunga pinjaman, masih dalam tahap perhitungan dan penyesuaian.
“Setiap desa memiliki karakteristik berbeda, dari pertanian hingga perikanan. Kami ingin memastikan koperasi ini fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan lokal,” ujarnya.
Sementara itu, Tito, pejabat terkait dalam proyek ini, menyoroti peran Koperasi Desa Merah Putih sebagai offtaker, atau pembeli hasil panen dan tangkapan masyarakat desa. Dengan prediksi produksi beras yang akan mencapai puncaknya dalam beberapa bulan mendatang,
Tito menegaskan pentingnya menjaga harga tetap stabil agar petani tidak mengalami kerugian. “Koperasi ini akan menyerap hasil produksi masyarakat dengan harga yang adil, sehingga kesejahteraan petani dan nelayan tetap terjaga,” katanya.
Lebih dari sekadar pusat perdagangan, koperasi ini diharapkan mampu mencegah anjloknya harga komoditas yang kerap menjadi tantangan utama bagi para produsen lokal. Dengan sistem penyimpanan yang baik dan mekanisme distribusi yang efisien, masyarakat desa dapat menikmati harga yang lebih stabil dan adil.
Pemerintah optimis bahwa Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi solusi berkelanjutan dalam membangun kemandirian pangan serta memperkuat ekonomi desa. Lebih dari itu, koperasi ini diharapkan menjadi wadah solidaritas dan kolaborasi antar warga desa, menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan bagi produsen dan konsumen.
Dengan visi besar ini, Koperasi Desa Merah Putih bukan hanya sekadar program ekonomi, tetapi juga simbol harapan dan kebangkitan bagi desa-desa di seluruh Indonesia.
Laporan oleh Dewa