Merdekapos.com, Jakarta – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan pemeriksaan terhadap empat saksi dalam skandal dugaan korupsi yang melibatkan kegiatan investasi di PT Taspen (Persero) tahun 2019, Rabu (12/02/2025).
Pemeriksaan berlangsung di Gedung Merah Putih KPK, di mana keterangan saksi dianggap krusial untuk mengungkap praktik korupsi yang diduga terjadi.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, mengungkapkan bahwa saksi yang dipanggil adalah individu-individu berinisial FRH, ACK, IDW, dan HIS. Mereka merupakan para petinggi perusahaan yang terlibat dalam proses investasi, termasuk Ferriyadi Hartadinata, Direktur PT Hartadinata Abadi; Agung Cahyadi Kusumo, Direktur Utama PT FKS Multi Agro Tbk; Indra Widjaja, Komisaris Utama PT Asuransi Sinar Mas; serta Helmi Imam Satriyono, mantan Direktur Keuangan Taspen.
KPK telah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini: Antonius N Kosasih, mantan Direktur Utama PT Taspen, dan Ekiawan Heri Primaryanto, Direktur Utama PT Insight Investment Management periode 2016-2024. Dugaan sementara menunjukkan bahwa Kosasih dan Heri terlibat dalam korupsi terkait penempatan dana investasi Taspen sebesar Rp 1 triliun ke reksa dana RD I-Next G2, yang dikelola oleh Insight Investment Management.
Akibat tindakan ini, KPK memperkirakan kerugian negara mencapai sekitar Rp 200 miliar. Selain itu, investigasi KPK juga mencuatkan nama-nama pihak lain yang diduga diuntungkan dari skandal ini. Di antaranya adalah PT Insight Investment Management yang diduga meraih keuntungan sekitar Rp 78 miliar, PT VSI dengan Rp 2,2 miliar, PT PS dengan Rp 102 juta, dan PT SM dengan Rp 44 juta. Sejumlah pihak terafiliasi dengan kedua tersangka juga diduga ikut mendapatkan bagian dari hasil korupsi tersebut.
Pemeriksaan saksi-saksi ini diharapkan dapat memperjelas alur dugaan korupsi dan membawa keadilan bagi negara serta masyarakat. KPK berkomitmen untuk memberantas praktik korupsi di tanah air demi terciptanya tata kelola yang lebih baik. Publik pun menantikan perkembangan selanjutnya dalam kasus ini, yang berpotensi mengungkap lebih banyak pihak yang terlibat.
Laporan oleh Anto