Merdekapos.com, Pekanbaru –Menjelang Hari Raya Idul Fitri, para pengusaha menghadapi tantangan bukan hanya dari meningkatnya permintaan dan operasional bisnis, tetapi juga dari kelompok organisasi masyarakat (Ormas) yang meminta tunjangan hari raya (THR).
Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Sahat Sinaga, menyoroti bahwa tindakan sejumlah Ormas sudah di luar batas. Ia bahkan mengungkapkan bahwa salah satu Ormas ternama di Indonesia sempat melakukan penyegelan terhadap pabrik kelapa sawit. Jika permintaan mereka tidak dipenuhi, beberapa kelompok disebut mulai menjarah sawit di perkebunan.
“Di beberapa daerah seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Riau, banyak kasus di mana masyarakat sekitar serta Ormas mulai menjarah sawit-sawit yang ada,” ujarnya
Luhut mengaku geram dengan fenomena ini dan menilai bahwa tindakan tersebut semakin meresahkan dunia industri di Indonesia.
“Ini semakin mengganggu iklim usaha di Indonesia,” tegasnya.
Ia pun meminta pemerintah daerah untuk bertindak lebih tegas dalam melindungi pelaku industri. Menurutnya, jika praktik semacam ini terus dibiarkan, para pengusaha akan semakin merasa tidak nyaman dalam menjalankan bisnis di Tanah Air.
“Sebaiknya ada pernyataan resmi dari Kementerian Dalam Negeri atau pemerintah daerah yang mengimbau perusahaan industri, perkebunan, maupun usaha lainnya untuk tidak melayani permintaan sumbangan dalam bentuk apa pun dari pihak-pihak yang mengganggu kenyamanan dunia usaha,” pungkasnya.
Laporan oleh Dewa