Merdekapos, Pekanbaru – Generasi milenial adalah generasi yang akan menjadi calon pemimpin bangsa namun masih jarang terlihat terlibat dalam kancah politik nasional.
Karenanya sebuah kepemimpinan akan dituntut untuk dapat bersinergi dalam visi generasi milenial yang menuntut akan hadirmya pemimpin muda yang kredibel, mempunyai kemampuan intelektual serta visi yang jauh kedepan.
Namun kepemimpinan yang baik juga harus memiliki integritas dan kejujuran serta kesetiaan pada kepemimpinan rakyat.
Ketua DPD Projo Riau, Sonny Silaban menyampaikan, saat ini Indonesia membutuhkan karakter pemimpin muda yang dapat mendukung kemandirian dan jiwa enterpreneurship generasi milenial.
“Melihat situasi dan kondisi dunia saat ini, kita membutuhkan sosok pemimpin yang bisa mewakili anak muda millenial agar dapat mendukung kemandirian dan jiwa enterpreneurship generasi millenial yang sangat cepat berkembang saat ini, mengikuti era globalisasi dunia”,ucapnya sambil santai seruput kopi bersama merdekapos, Kamis,19/10/2023.
Sonny Silaban berharap hadirnya pemimpin generasi muda di era milenial saat ini dapat menjadi booster dalam partisipasi anak muda milenial untuk memeriahkan pesta demokrasi Pemilu 2024 nanti.
“Pemimpin muda milenial di pilpres 2024 nanti akan menjadi moment untuk dapat memaksimalkan peran serta generasi muda milenial untuk berpartisipasi dalam pemilu 2024, dan tidak memilih golput dikarenakan kurang menarik atau tidak adanya keterwakilan generasi mereka,” ujar Sonny.
Sonny Silaban melihat keterwakilan pemimpin muda itu ada pada diri Gibran saat ini.
“Kalo saya menilai Gibran saat ini layak mewakili pemimpin generasi millenial, dimana beliau saat ini juga masih sebagai pemimpin daerah (walikota), dan memiliki karakter seperti presiden Jokowi. Beliau tegas, mandiri serta enterpreneurship nya bagus,” lanjut Sonny.
Gibran Rakabuming saat ini menjabat walikota Solo yang disusung oleh PDIP, dan merupakan walikota muda yang banyak prestasi, salah satunya menjadikan pertumbuhan ekonomi solo pada tahun 2022 melompat naik hingga 6.25 persen, angka tersebut paling tinggi untuk kategori kota se-Jawa Tengah (Jateng).
Laporan oleh Nia
