Merdekapos.com, Indragiri Hilir – Polres Indragiri Hilir kini memperluas perannya, tak hanya menjaga keamanan, tetapi juga memastikan anak-anak di daerahnya memperoleh makanan yang sehat dan aman setiap hari.
Melalui Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Polres Inhil menghadirkan fasilitas rapid test sebagai langkah nyata menjaga kualitas program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Langkah ini bukan sekadar soal teknologi pengujian, melainkan bentuk kepedulian terhadap tumbuh kembang generasi penerus bangsa. Dengan adanya rapid test, setiap porsi makanan yang disajikan kepada siswa dipastikan aman dikonsumsi dan memenuhi standar gizi yang ditetapkan.
SPPG Polres Inhil dikelola oleh Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Polres Inhil. Berdiri di atas lahan seluas 1,4 hektare di Jalan Baru Yusuf Parit, Kelurahan Tembilahan Hulu, dapur ini menjadi pusat kegiatan 39 relawan yang setiap hari menyiapkan ribuan porsi makanan bergizi.
Fasilitas seperti dapur utama, peralatan masak, food tray, hingga kendaraan distribusi menjadi penunjang penting agar setiap makanan tetap higienis sampai ke tangan penerima.
Setiap hari, 2.438 siswa dari 12 sekolah di Kabupaten Indragiri Hilir merasakan hangatnya perhatian melalui sajian bergizi yang disiapkan di dapur SPPG. Bagi mereka, setiap kotak makanan bukan sekadar menu, tetapi juga wujud cinta dan kepedulian terhadap masa depan generasi muda.
Program ini juga menjadi bagian dari langkah besar Polda Riau dalam memperluas pemenuhan gizi anak. Hingga kini, sebanyak 15 dapur SPPG telah dibangun di berbagai wilayah Riau, lima di antaranya sudah beroperasi penuh, sementara sepuluh lainnya masih dalam tahap pembangunan. Upaya ini diharapkan semakin memperluas jangkauan program gizi sehat bagi anak-anak di seluruh Riau.
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menuturkan, penggunaan rapid test merupakan bentuk pengawasan terbuka terhadap keamanan pangan. Polri juga menggandeng tenaga medis dan pihak Puskesmas untuk memastikan setiap tahap pengawasan berjalan terbuka, sehingga masyarakat dapat percaya bahwa makanan yang disajikan benar-benar aman dan berkualitas.
“Rapid test ini bagian dari food security. Semua dilakukan bersama-sama dan terbuka. Publik bahkan bisa ikut mengawasi agar kualitas makanan tetap terjamin,” ujar Herry Heryawan, Senin (13/10/2025).
Herry menegaskan pentingnya menjaga mutu dan keamanan makanan. Ia mengingatkan bahwa kelalaian sekecil apa pun dalam pengolahan bisa berakibat fatal, bahkan menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah maupun kepolisian.
“Kita belajar dari kejadian sebelumnya. Makanan yang tidak memenuhi standar bisa merusak kepercayaan publik terhadap kinerja kita,” ujarnya.
Untuk itu, ia memastikan seluruh proses di dapur SPPG berjalan sesuai prosedur, mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi. Setiap makanan yang telah siap saji harus melalui rapid test sebelum dibagikan kepada para siswa.
“Mulai dari bahan mentah masuk, proses memasak, penyimpanan, hingga pembagian. Semuanya harus dipastikan aman, setelah rapid test makanan dikemas dalam wadah khusus sebelum dikirim ke sekolah-sekolah,” jelasnya.
Lebih dari sekadar dapur, Irjen Herry menyebut SPPG sebagai simbol harapan. Ia menggambarkan pentingnya pemberian gizi ibarat menanam pohon yang akan tumbuh kuat bila dirawat dengan baik.
“Seperti menanam pohon, kalau dirawat dan diberi pupuk yang baik, ia akan tumbuh kokoh dan bermanfaat. Begitu pula dengan gizi, yang akan menentukan kekuatan dan masa depan anak-anak kita,” tutupnya.
Laporan oleh Dipa