Merdekapos.com, Jakarta – Pasar gedung perkantoran ramah lingkungan di Jakarta terus mengalami pertumbuhan pesat. Tren ini mencerminkan meningkatnya kesadaran pelaku industri properti terhadap prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) dalam sektor bisnis mereka.
Menurut Jackie Cheung, Direktur ESG Knight Frank Asia Pasifik dan Singapura, minat terhadap bangunan perkantoran yang mengedepankan keberlanjutan semakin meningkat. Hal ini tidak hanya didorong oleh aspek lingkungan, tetapi juga oleh manfaat sosial dan tata kelola yang lebih baik.
“Kami melihat banyak perusahaan kini memasukkan ESG ke dalam strategi bisnis mereka. Prestise juga menjadi faktor yang membuat gedung perkantoran berbasis ESG lebih diminati,” ujar Jackie dalam keterangannya, Selasa (4/3/2025).
Pasar Gedung Perkantoran Hijau di Jakarta
Berdasarkan data dari Knight Frank Indonesia, luas total gedung perkantoran bersertifikasi hijau di kawasan Central Business District (CBD) Jakarta telah mencapai 1.076.404 meter persegi, atau sekitar 14% dari total luas lantai bruto (GFA). Sertifikasi yang dimiliki gedung-gedung ini mencakup GBCI, Greenmark, LEED, WELL, dan lainnya.
Meskipun tingkat hunian gedung bersertifikasi hijau masih menunjukkan selisih sekitar (-3%) dibandingkan dengan gedung konvensional, harga sewanya justru tumbuh lebih pesat, mencapai 25%-30% lebih tinggi. Faktor yang memengaruhi perbedaan harga ini meliputi lokasi, usia bangunan, teknologi pintar, spesifikasi bangunan, serta fasilitas pendukung yang lebih modern dan ramah lingkungan.
Peningkatan Adopsi ESG di Sektor Properti
Knight Frank mencatat bahwa semakin banyak investor dari Eropa dan Asia yang memprioritaskan efisiensi energi, penggunaan energi terbarukan, serta infrastruktur pengisian kendaraan listrik (EV) dalam akuisisi properti mereka.
Di Jakarta, tren ini juga mulai terlihat dengan kehadiran gedung-gedung perkantoran yang telah dilengkapi stasiun pengisian EV, sistem daur ulang air dan sampah, integrasi energi terbarukan, serta teknologi pemantauan konsumsi energi.
Dengan semakin matangnya pasar ESG, diperkirakan bahwa pembangunan perkantoran berkelanjutan di Jakarta akan terus berkembang, seiring dengan meningkatnya permintaan akan ruang kerja yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Laporan oleh Dewa