Merdekapos.com, Jakarta –DeepSeek, model AI inovatif asal China, kini menjadi sorotan global dengan kemampuannya menyaingi dominasi teknologi AI asal Amerika Serikat. Meskipun formatnya serupa dengan ChatGPT, DeepSeek menawarkan efisiensi dan kecerdasan yang lebih unggul.
Didirikan di Hangzhou pada 2023, startup ini dengan cepat berkembang menjadi pesaing berat di industri AI. DeepSeek mengklaim pengembangan yang lebih efisien dan biaya yang jauh lebih rendah dibanding model AI dari AS. Model terbaru mereka, DeepSeek R-1, menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan bernalar dan pemecahan masalah,sabtu,merdekapos(1/02/2025)
Salah satu keunggulan DeepSeek adalah pendekatannya yang hemat sumber daya. Dengan memanfaatkan metode Mixture-of-Experts (MoE) dan Chain of Thought (CoT), DeepSeek mampu mengoptimalkan penggunaan parameter untuk efisiensi tinggi.
DeepSeek juga berhasil mengungguli model AI lainnya dalam berbagai platform benchmark, baik dalam uji coba pemahaman konteks maupun pemecahan masalah matematika. Hal ini menjadikannya alternatif yang menarik bagi pengguna global.
Kehadiran DeepSeek di tengah pembatasan ekspor chip AI dari AS menambah tantangan dalam pengembangannya. Namun, perusahaan ini mampu memanfaatkan chip Nvidia H800 dengan biaya lebih rendah, tanpa mengorbankan kinerja.
DeepSeek memanfaatkan talenta dalam negeri, mengandalkan tim yang sepenuhnya terdiri dari karyawan asal China. Langkah ini menunjukkan potensi besar talenta muda dalam negeri dalam mengembangkan teknologi AI yang dapat bersaing di kancah global.
Dengan langkah-langkah inovatif ini, DeepSeek diharapkan akan terus menjadi pemain kunci dalam industri AI, menawarkan solusi canggih dan terjangkau bagi pengguna di seluruh dunia.
Laporan oleh dipa