Merdekapos.com, Jakarta – Aksi unjuk rasa warga Kapuk Muara, Penjaringan, di kawasan elite Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Jumat (14/2/2025), berujung ricuh. Massa menuntut dibukanya akses Jalan ROW 47 yang diblokir pagar di dekat Long Beach PIK. Namun, PT Mandara Permai selaku pengelola PIK membantah tuduhan tersebut dan justru menuding perusahaan lain sebagai penyebab masalah.
Dalam pernyataan resminya, Senin (17/2/2025), Direksi PT Mandara Permai, Sugiarso Tanzil, menegaskan bahwa akses utama warga ke PIK tetap terbuka melalui Bundaran Indorent (underpass Ramp off Pluit). “Isu penutupan jalan oleh kami adalah hoaks! Warga sudah puluhan tahun menggunakan jalur itu,” katanya.
Tudingan Terhadap PT Lumbung Kencana Sakti
Ketegangan meningkat ketika PT Mandara Permai mengungkap bahwa Jalan ROW 47 yang dipersoalkan bukanlah akses publik, melainkan milik PT Lumbung Kencana Sakti. Perusahaan tersebut dituding menimbun saluran air umum dengan batu besar, yang berpotensi menyebabkan banjir di permukiman warga. “Saluran air itu vital. Jika tersumbat, Kapuk Muara dan sekitarnya bisa terendam!” ujar Sugiarso.
Di sisi lain, warga menilai pembukaan ROW 47 dapat menjadi solusi kemacetan. Namun, PT Mandara Permai menolak membuka pagar selama jalan itu hanya terhubung ke lahan PT Lumbung Kencana Sakti. “Kami akan membukanya jika jalannya tersambung hingga Jalan Panjang sesuai rencana Pemprov DKI,” tegas Sugiarso.
Ketidakjelasan ini memunculkan spekulasi mengenai hubungan bisnis kedua perusahaan. PT Lumbung Kencana Sakti hingga kini belum memberikan klarifikasi, sementara warga Kapuk Muara semakin frustrasi. “Mereka menutup jalan, kami yang terkena dampaknya. Banjir lagi mengancam, seperti dihukum dua kali!” keluh Andi, salah seorang pengunjuk rasa.
Pemprov DKI Jakarta disebut telah memiliki rencana trase jalan di ROW 47, tetapi implementasinya masih menjadi tanda tanya. Akankah perseteruan ini berujung pada solusi atau justru memicu aksi protes yang lebih besar? Warga menunggu tindakan nyata sebelum banjir dan kemacetan semakin melumpuhkan kawasan.
Laporan oleh Ana