Merdekapos.com, Tangerang — Di tengah tekanan hidup yang kian kompleks, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental kini menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, lebih dari dua juta anak di Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental, berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang telah menjangkau sekitar 20 juta jiwa.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), proporsi remaja Indonesia berusia 10–19 tahun yang serius mempertimbangkan untuk bunuh diri meningkat dari 5,4 persen menjadi 8,5 persen dalam periode 2015 hingga 2023. Angka tersebut menjadi peringatan serius bahwa isu kesehatan mental di kalangan muda memerlukan perhatian dan penanganan yang lebih komprehensif.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan, Kemenkes kini menyediakan layanan konseling daring melalui healing119.id, yang dapat diakses kapan pun oleh masyarakat yang mengalami stres, depresi, atau memiliki keinginan untuk bunuh diri. Dalam tiga bulan sejak diluncurkan, platform ini telah digunakan oleh lebih dari 45 ribu orang.
Dante menegaskan, menjaga kesehatan mental bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama. Ia mengajak masyarakat untuk saling peduli dan menciptakan ruang aman bagi siapa pun yang tengah berjuang dengan kondisi mentalnya.
“Hal sederhana seperti menyapa orang di sekitar, menanyakan kabar, atau sekadar mendengarkan bisa memberi dampak besar bagi seseorang yang sedang kesulitan,” ujar Dante, dikutip dari Antara.
Selain mendapatkan konseling dan dukungan sosial, WHO dalam dokumen “Guidelines on Physical Activity and Sedentary Behaviour” (2020) juga menegaskan bahwa aktivitas fisik memiliki korelasi kuat dengan peningkatan kesehatan mental.
“Adults engaging in higher vs lower physical activity are at reduced risk of developing anxiety and depression,” tulis laporan tersebut.
Aktivitas fisik seperti olahraga, berjalan santai, menari, hingga yoga terbukti membantu menurunkan kadar stres dan meningkatkan hormon bahagia seperti endorfin dan serotonin. Saat tubuh aktif bergerak, produksi hormon-hormon tersebut meningkat, membuat suasana hati lebih stabil sekaligus menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.
Selain itu, olahraga juga berkontribusi pada kualitas tidur yang lebih baik, menjaga kestabilan emosi, serta membangun citra tubuh positif. Perasaan bugar dan kepercayaan diri yang meningkat setelah berolahraga menjadi bagian penting dari proses pemulihan dan pemeliharaan kesehatan mental secara menyeluruh.
Kesehatan mental merupakan pondasi dari kesejahteraan hidup. Upaya menjaga pikiran dan perasaan tetap seimbang tidak hanya dilakukan dengan mencari bantuan profesional, tetapi juga dengan menerapkan gaya hidup sehat, memperkuat koneksi sosial, serta memberi ruang bagi diri sendiri untuk beristirahat dan pulih.
Laporan oleh Dipa

