Close Menu
    What's Hot

    Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Rakit 7 Bom, Kemenkes Perkuat Layanan Mental Pelajar

    November 12, 2025

    Gentar Usai OTT KPK di Riau, Transaksi Suap Jabatan di Ponorogo Tertunda

    November 11, 2025

    Projo se – Provinsi Riau Siap Gabung Gerindra Bersama Budi Arie

    November 7, 2025
    What's Hot

    Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Rakit 7 Bom, Kemenkes Perkuat Layanan Mental Pelajar

    November 12, 2025

    Gentar Usai OTT KPK di Riau, Transaksi Suap Jabatan di Ponorogo Tertunda

    November 11, 2025

    Projo se – Provinsi Riau Siap Gabung Gerindra Bersama Budi Arie

    November 7, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Thursday, November 13
    Facebook X (Twitter) Instagram
    merdekapos.commerdekapos.com
    • Home
    • Nasional
    • Daerah
    • Hukum
    • Ekonomi
    • Hubungi Kami
    merdekapos.commerdekapos.com
    Home»Pendidikan»Mendiktisaintek Dorong Kampus Wujudkan Lingkungan Belajar yang Aman dan Bebas Kekerasan
    Pendidikan

    Mendiktisaintek Dorong Kampus Wujudkan Lingkungan Belajar yang Aman dan Bebas Kekerasan

    merdeka-posBy merdeka-posOctober 21, 2025Updated:October 21, 2025No Comments0 Views
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn WhatsApp Reddit Tumblr Email
    Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Merdekapos.com, Jakarta — Ketika seharusnya kampus menjadi ruang untuk tumbuh dan belajar, bagi Timothy Anugrah Saputra, tempat itu justru berubah menjadi ruang yang menekan. Dugaan perundungan yang dialaminya berakhir tragis, menggugah pemerintah untuk meninjau kembali sejauh mana keamanan psikologis benar-benar terjamin di dunia pendidikan tinggi.

    Kabar meninggalnya Timothy Anugrah Saputra (22), mahasiswa Sosiologi Universitas Udayana, mengguncang banyak hati. Ia ditemukan tak bernyawa pada Rabu (15/10/2025), setelah diduga mengalami tekanan batin berat akibat perlakuan verbal yang tidak menyenangkan dari teman-temannya.

    Belakangan, media sosial dipenuhi ungkapan duka dan kemarahan. Beberapa tangkapan layar percakapan yang beredar menunjukkan bahwa Timothy kerap menjadi sasaran ejekan. Ironisnya, bahkan setelah ia tiada, masih ada pihak yang menjadikan tragedi ini bahan olok-olok sehingga membangkitkan gelombang simpati dan protes yang meluas.

    Tragedi tersebut tak hanya meninggalkan luka bagi keluarga dan teman-teman dekatnya, tetapi juga menjadi peringatan keras bagi dunia pendidikan tinggi. Pemerintah pun turun tangan, menegaskan pentingnya perlindungan psikologis dan sosial di lingkungan kampus.

    Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyampaikan bahwa perguruan tinggi seharusnya menjadi ruang aman bagi siapa pun tanpa terkecuali. Pernyataan itu disampaikan menyusul kasus yang kini menjadi sorotan publik.

    “Kami sudah menerima laporan dari Rektor bahwa Unud telah membentuk tim untuk menginvestigasi apa yang sebenarnya terjadi, serta melakukan pendampingan bagi keluarga dan pihak-pihak lain yang terkait dengan kasus ini,” ujar Brian dalam keterangan di Jakarta, Senin (20/10/2025).

    Ia menjelaskan, pemerintah telah memiliki Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT), yang menjadi pedoman bagi kampus dalam mencegah dan menangani kekerasan, termasuk perundungan.

    Melalui Inspektorat Jenderal, Kemdiktisaintek kini tengah menjalankan Kampanye Nasional PPKPT untuk memastikan seluruh kampus membentuk Satuan Tugas (Satgas) PPKPT, sesuai amanat peraturan tersebut.

    “Satgas ini berfungsi menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas kekerasan, menyediakan mekanisme pelaporan, investigasi, serta pendampingan korban. Selain itu, juga memberikan dukungan psikologis, hukum, dan sosial bagi korban,” jelasnya.

    Tragedi ini membuka kembali perbincangan tentang pentingnya menciptakan iklim kampus yang sehat secara emosional dan sosial. Di tengah upaya membangun reputasi akademik, banyak kampus masih abai terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswanya. Rasa aman, empati, dan saling menghargai sering kali kalah oleh budaya kompetitif dan candaan yang melampaui batas.

    Kisah Timothy bukan hanya tentang kehilangan satu nyawa muda, melainkan juga tentang kegagalan kolektif dalam menjaga ruang belajar agar tetap manusiawi. Ia meninggalkan pesan sunyi bagi semua pihak seperti dosen, mahasiswa, hingga pemerintah untuk menata ulang makna kampus sebagai tempat tumbuh, bukan tempat runtuh.

    Laporan oleh Dipa

    Kampus Mendiktisaintek Satgas PPKPT stop bullying Universitas Udayana
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email
    merdeka-pos
    • Website

    Related Posts

    Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Rakit 7 Bom, Kemenkes Perkuat Layanan Mental Pelajar

    November 12, 2025

    Kemensos dan Kemendiktisaintek Kolaborasi Buka Akses Kuliah bagi Siswa Sekolah Rakyat

    November 3, 2025

    UNS Cabut Beasiswa KIP Kuliah Mahasiswi yang Langgar Etika Kampus

    October 28, 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Top Posts

    Wow, Ternyata Riau Miliki Patung Karya I Nyoman Nuarta

    August 17, 2024115

    Kadis PUPR Riau sidak langsung flyover sudirman yang retak.

    September 8, 202349

    Buruan! Program Penghapusan Denda Pajak Di Riau Akan Segera Berakhir

    August 29, 202343

    Besok Pagi Mendagri Akan Melantik 10 Pj Gubernur

    September 4, 202333
    HO
    Pendidikan

    Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Rakit 7 Bom, Kemenkes Perkuat Layanan Mental Pelajar

    By merdeka-posNovember 12, 20251

    Merdekapos.com, Jakarta — Polisi mengungkap sejumlah temuan baru dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP)…

    Gentar Usai OTT KPK di Riau, Transaksi Suap Jabatan di Ponorogo Tertunda

    November 11, 2025

    Projo se – Provinsi Riau Siap Gabung Gerindra Bersama Budi Arie

    November 7, 2025

    Dibuka Lagi! Kemenaker Buka Program Magang Nasional Batch 2 untuk 80 Ribu Fresh Graduate

    November 6, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Tentang Kami
    Tentang Kami

    Merdeka Pos adalah platform media daring dengan filosofi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

    Merdeka Pos ingin menjadi sumber informasi yang dipercaya.

    Email Us: maria.mektania@gmail.com
    Contact: +62 813-7494-9844

    Facebook X (Twitter) YouTube WhatsApp

    Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Rakit 7 Bom, Kemenkes Perkuat Layanan Mental Pelajar

    November 12, 2025

    Gentar Usai OTT KPK di Riau, Transaksi Suap Jabatan di Ponorogo Tertunda

    November 11, 2025

    Projo se – Provinsi Riau Siap Gabung Gerindra Bersama Budi Arie

    November 7, 2025

    Dibuka Lagi! Kemenaker Buka Program Magang Nasional Batch 2 untuk 80 Ribu Fresh Graduate

    November 6, 2025
    Filosofi
    Filosofi

    Pewartaan membutuhkan kemerdekaan yang terarah untuk memenuhi berbagai fungsi kontrol, baik sosial, ekonomi, maupun politik.

    MerdekaPos.com memegang konsep kemerdekaan yang terarah yang berpihak kepada rakyat.

    Karena MerdekaPos.com ditulis dan dikelola oleh rakyat, untuk rakat dan bagi rakyat.

    Facebook X (Twitter) Pinterest YouTube WhatsApp
    Our Picks

    Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Rakit 7 Bom, Kemenkes Perkuat Layanan Mental Pelajar

    November 12, 2025

    Gentar Usai OTT KPK di Riau, Transaksi Suap Jabatan di Ponorogo Tertunda

    November 11, 2025

    Projo se – Provinsi Riau Siap Gabung Gerindra Bersama Budi Arie

    November 7, 2025
    Most Popular

    Wow, Ternyata Riau Miliki Patung Karya I Nyoman Nuarta

    August 17, 2024115

    Kadis PUPR Riau sidak langsung flyover sudirman yang retak.

    September 8, 202349

    Buruan! Program Penghapusan Denda Pajak Di Riau Akan Segera Berakhir

    August 29, 202343
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Go to mobile version